Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Negara Ini Memang Penuh Pencitraan, Maunya Apa Sih?

20 Agustus 2018   15:41 Diperbarui: 20 Agustus 2018   15:58 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ; ayobandung.com

Pemerintahan negara ini sulit dimengerti, maunya apa sih? Semua serba pencitraan, apalagi di tengah pergaulan Internasional. Maunya dipandang. Dihormati. Disegani. Cuiih! 

Ini baru hari ketiga Asian Games dan baru tengah hari, tapi sudah dapat empat emas. Itu coba liat Defia Rosmaniar atlet perempuan cabang taekwondo sampai nangis-nangis gegara diganjar medali emas pertama.

Tuuh liat Lindswell Kwok yang manis jelita sampai terbata-bata karena dikalungin medali emas gegara dia main Wushu. Tuuh liat si Tiara Andiki Prastika dan Khoiful Mukhib sampai gemetaran didatangi tukang kalung medali emas gegara mereka main sepeda downhill. Belum lagi penyumbang medali perak dan perunggu. Hadeuuh! 

Sungguh negara ini sulit dipahami membiarkan anak bangsa menangis, gemetaran dan terbata-bata di tengah pandangan orang banyak dan sorot kamera dari penjuru dunia. Mana tanggung jawab negara pada mereka? Harusnya mereka dilindungi negara, disayang-sayang jangan sampai nangis, gemetaran dan terbata-bata begitu didepan orang banyak! 

Ini saja baru hari ketiga udah dapat 4 Emas, padahal Asian Games masih lama, sisa hari ke depan bakal lebih parah lagi! Bakal banyak lagi emas nambah. Lalu akan jadi apa anak bangsa ini kalau negara terus membiarkan mereka berkeliaran dan bertarung di sejumlah venue olahraga? Memalukan! 

----

Peb20/08/2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun