Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mantap! 23 Profesor Dukung Jokowi Agar Tolak Revisi UU KPK

22 Februari 2016   03:56 Diperbarui: 22 Februari 2016   04:32 1756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak hal di negeri ini yang bisa dijadikan arena pesta korupsi, yang semula tidak disadari oleh orang-orang awam. Mana pernah sebelumnya kita mengenal kasus korupsi alih fungsi lahan kehutanan. Atau perusahaan industri (yang bandel dan seenaknya buang limbah) ternyata ada main dengan sejumlah tokoh pejabat.

Mungkin dalam gerakan puluhan profesor tersebut tak semata teknis hukum-politik-ketatanegaraan semata. Namun mereka bisa bergerak dengan logika-filsafat keilmuan, metode-metode berpikir, dan tentu saja hati nurani.

Kita jangan melihat semata bidang ilmu terkait, namun spirit mereka yang menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam menguatkan KPK memerangi korupsi di negeri ini. Dalam konteks ini, bukan tak mungkin berlaku juga bagi para Kompasianer yang memiliki latar belakang berbeda bisa melakukan gerakan seperti mereka. Jadi ingat kata-kata sakti dan khas Kompasianer Gatot Swandito : ‘yang penting hatinya’. Heu heu heu.....

--------

Pebrianov22/02/2016

Sumber referensi :
kompas.com
ipb.ac.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun