Dana darurat adalah sesuatu yang penting untuk dimiliki. Alasannya tentu saja karena jika terjadi sesuatu yang sifatnya mendadak dan darurat kita bisa memakainya, sehingga tidak mengganggu stabilitas aset yang lain. Dana darurat sendiri menurut para ahli minimal 20 persen dari gaji setiap bulan.
Menyimpan dana darurat tidak harus di bank, kita bisa mengalokasikannya ke investasi. Sehingga tak hanya aman secara nilai, tapi juga potensi untuk berkembang. Salah satu instrumen investasi yang bagus sebagai wadah dana darurat ini adalah reksadana khususnya jenis pasar uang.
Ada banyak alasan kenapa reksadana jenis ini yang dipilih. Pertama adalah kemudahan prosesnya yang sama seperti menabung biasa. Kita hanya perlu menambah investasinya setiap bulan. Kemudian kemudahan lainnya adalah sifatnya yang likuid di mana reksadana ini bisa dicairkan kapan saja.
Reksadana pasar uang juga punya risiko yang kecil sekali, bahkan bisa dibilang hampir tidak ada. Sehingga kita tidak perlu khawatir terkait fluktuasinya. Hal menyenangkan lain soal investasi ini adalah ia ternyata bebas pajak lho.
Alasan selanjutnya adalah murah. Maksudnya untuk berinvestasi reksadana pasar uang ini bisa dimulai dari dana yang minim. Paling tidak mulai dari Rp100 ribu kita sudah bisa berinvestasi. Menyenangkan bukan?
Tak hanya menyimpan, uang darurat di reksadana ini bisa berpotensi untuk berkembang. Kalau kamu tertarik, maka bisa langsung coba melalui beberapa penyedia jasanya. Langkah selanjutnya tinggal top saldonya seperti transfer antar bank, lalu mulai berinvestasi. Sisanya kita hanya tinggal pantau saja karena ada manajer investasi yang akan mengelola uang tersebut secara profesional.