Mohon tunggu...
Gunawan S. Pati
Gunawan S. Pati Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Penikmat buku dan pengamat pendidikan dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Rencanakan Kegiatan Sebelum Pensiun jika Ingin Tetap Produktif

9 Agustus 2021   21:36 Diperbarui: 16 Agustus 2021   15:01 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menikmati pensiun dengan bahagia | Sumber: pixabay.com

Banyak alternatif kegiatan yang bisa dilakukan ketika pensiun dan sudah saya tulis pada awal paragraf di tulisan ini. Namun bukan sekadar pilihan kegiatan yang akan dijalani, melainkan perlu perencanaan yang rinci dan matang. 

Seperti saya misalnya, saya ingin melanjutkan aktivitas mengajar di perguruan tinggi ketika pensiun, bekal yang telah saya siapkan yaitu menempuh jenjang pendidikan tertinggi sehingga tidak banyak saingannya. 

Akhirnya satu tahun menjelang pensiun, saya sudah ngajar di dua perguruan tinggi tidak jauh dari tempat tinggal.

Dua, lakukan analisis jika ingin membuka usaha

Biasanya seseorang memiliki berbagai alternatif kegiatan ketika pensiun, mereka hanya berandai-andai apa yang akan dikerjakan pada waktu pensiun. Salah satu teman akan membuka toko kelontong, ada juga yang ingin membuka warung makan. 

Mereka beragumentasi memanfaatkan uang tabungan hari tua (THT) dari PT TASPEN yang akan diterima ketika pensiun sebagai ASN. 

Mungkin mereka lupa selama jadi ASN sudah terbiasa berada zona nyaman. Jika akan terjun ke dunia wiraswasta tantangannya berbeda jauh, perlu kehati-hatian dalam menentukan usaha. 

Jangan sampai seperti teman satu kantor saya, dengan uang THT dia membuka warung makan. 

Awalnya banyak pembeli, tapi lama-kelamaan sepi pembeli akhirnya warungnya tutup. 

Ternyata saat akan membuka usaha buka warung tidak dilakukan analisis kebutuhan konsumennya. 

Nah, jika Anda pensiun dan ingin membuka usaha, setidaknya perlu tahu beberapa hal, seperti siapa konsumennya, dari mana saja konsumennya, menu apa saja yang ditawarkan, hingga urusan pemilihan tempat berjualan apakah strategis atau tidak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun