Mohon tunggu...
Gunawan S. Pati
Gunawan S. Pati Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Penikmat buku dan pengamat pendidikan dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kaset Langka, Bagaimana Kabar Kolektornya?

25 Juni 2021   22:06 Diperbarui: 26 Juni 2021   03:27 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keset (Sumber:Freepik)

Ketika Kompasiana memunculkan topik pilihan "Merchandise idol" , nampaknya  saya pernah mengkoleksi kaset yang tidak berlanjut yang bisa ditulis sebagai pengingat bagi kompianer yang pernah melakukan hal yang sama. Awal tahun 1980- an radio tape recorder  sedang jaya-jayanya tentunya memerlukan kaset jika ingin mendengarkan lagu kesayangan. 

Pada waktu itu hanya radio dan tape recorder satu-satunya hiburan karena TV belum begitu banyak. Ketika masih kost di semarang jika ada sisa uang kiriman  orangtua sering saya belikan kaset khususnya kaset  lagu-lagu barat lama. Lagu-lagu lama favorite yang sering saya beli adalah beautiful memory, golden sweet memories, golden love songs, sweet songs dan evergreen love songs. Sedang lagu-lagu Indoensia dari grup band seperti Koes Plus, Bimbo, D'lioyd, Panbers dan Godbless sangat terkenal pada waktu itu.

Yang tidak pernah terlupan ketika beli kaset baru sedang asyik-asyiknya mendengarkan lagu kesayangan lewat tape recorder tiba-tiba berhenti ternyata pita kaset lengket dengan head tape recorder menyebabkan kaset berhenti berputar. Tape recorder harus dimatikan dulu dan diambil kasetnya sebab pita kaset  tergulung di pemutar kaset.  Dengan memasukkan pensil atau ballpoint di lubang kaset untuk membetulkan pita kaset yang ruwet agar bisa kembali normal seperti semula. Kaset dimasukkan ke tape recorder kembali dan disetel lagi untuk didengarkan lagu-lagunya.  Ketika mengenang masa lalu saya terkadang tersenyum ternyata butuh kesabaran untuk mendengarkan lagu-lagu kesayangan.

Jika semua kaset sudah pernah diputar saya biasanya mendengarkan lagu-lagu barat  lama dari radio pada waktu malam hari sambil membaca buku-buku kuliah. Banyak pemancar radio di Semarang pada waktu itu seperti Gajahmada, Jaatayu dan RRI yang memutar lagu-lagu lama barat dalam acara lagu kenangan. Asyik, belajar sambil mendengarkan lagu-lagu barat lama tidak terasa waktu sudah tengah malam. Belajar tidak akan menjadi beban jika sambil mendengarkan musik.

Kebiasaan belajar sambil mendengarkan musik belum tentu cocok bagi semua orang. Ada juga orang yang tidak bisa belajar ketika mendengarkan musik katanya tidak bisa konsentrasi. Namun demikian beberapa penelitain menunjukkan bahwa musik juga bisa berpengaruh secara fisiologis dan psikologis. 

Dengan mendengarkan musik klasik atau lagu-lagu lama perasaan kita jadi tenang. Demikian juga kita bisa  bersemangat melakukan senam dengan musik  hip hop. Suggestopedia merupakan salah satu metode pembelajaran bahasa Inggris yang memanfaatkan latar musik untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.

Kolektor kaset tidak bisa berlanjut 

Kaset yang pertama kali diperkenalkan di berlin Radio Show oleh Phillips di Eropa pada tahun 1963 dan berkembang pesat di Amerika Serikat tahun 1964. Di Indonesia tahun 1970-an sudah cukup banyak orang yang memiliki radio tape untuk memutar kaset baik di rumah bahkan di mobil juga sudah banyak yang dilengkapi radio-tape sebagai media hiburan. 

Puncak penjualan kaset sekitar tahun 1980-an ketika industri musik berkembang pesat di Indonesia. Sayang kejayaan kaset mulai meredup ketika tahun 1990-an mulai muncul CD yang kualitas suara dan kepraktisannya lebih baik. Sebetulnya ada hal yang menarik ketika membeli kaset kita bisa menikmati sampul yang biasanya didesain secara artistik. 

Dalam sampulnya juga dilengkapi lirik lagu-lagu yang termuat dalam kaset. Setelah muncul MP3 (MPEG, Audio Layer 3) yang dapat memuat ratusan lagu dan lebih praktis dibandingkan dengan kaset menyebabkan kaset banyak ditinggalkan pengemarnya. Apalagi dengan munculnya internet, setiap orang dengan mudah bisa menikmati musik lewat Handphone (HP). Saat ini setiap orang bisa menikmati musik tidak harus membeli kaset atau CD  tetapi hanya lewat HP.

Yang jelas kolektor kaset tidak bisa lagi meneruskan mengkoleksi kaset-kasetnya sebab sekarang kaset menjadi barang langka. Jika ada yang jual kaset biasanya kaset lama atau kaset bekas. Paling kolektor kaset bisa menambah koleksinya dengan meminta teman-temannya yang akan membuang kaset yang telah menjadi tumpukan barang tak berharga. Jangan harap kolektor kaset bisa menikmati lagu-lagu seperti dahulu karena kaset yang tidak pernah digunakan pitanya akan lengket. Apalagi radio tape sekarang juga menjadi barang langka. Nasib kolektor kaset tidak ada bedanya dengan kolektor perangko.

Semoga bermanfaat

Pati, 25 Juni 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun