Mohon tunggu...
Gunawan S. Pati
Gunawan S. Pati Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Penikmat buku dan pengamat pendidikan dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama FEATURED

Membangun Budaya Riset Sejak Dini

14 Mei 2021   11:16 Diperbarui: 3 Januari 2022   07:00 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi periset di laboratorium (Sumber: freepik)

Dijelaskan berkali-kali saja siswanya belum paham apalagi tanpa dijelaskan dan sebagian besar siswanya rendah motivasinya. Inilah argumentasi gurunya dalam mencoba menggunakan pendekatan ilmiah. 

Memang dalam pendekatan ilmiah diharapkan siswa mampu menemukan sendiri pengetahuannya yang dalam kurikulum 2013 terkenal istilah "siswa diharapkan mencari tahu bukan diberitahu."

Dalam setiap pergantian kurikulum khususnya metode pembelajaran sebagian besar guru sudah berupaya untuk menggunakan metode baru, namun masih ada juga guru yang tetap menggunakan metode lama, yaitu ceramah. 

Perlu waktu lama untuk mengubah pola pikir (mindset) guru yang sudah terbiasa dengan metode mengajar prakmatisme, menyampaikan materi dengan ceramah yg tidak perlu ribet dan cepat setelah itu memberikan tes. 

Untuk keluar dari zona nyaman (comfort zone) memang agak sulit, apalagi diminta untuk berubah atau beradaptasi sesuatu hal yang baru perlu dipaksa agar perubahan itu bisa berhasil. 

Asumsi saya terhadap implementasi kurikulum 2013 yang secara tersirat akan membentuk budaya riset di sekolah-sekolah belum sepenuhnya berhasil, tetapi upaya itu telah dilaksanakan. 

Budaya riset tidak bisa tumbuh dan berkembang sendiri tanpa ada intervensi dari pemerintah. Oleh karena itu momen penggabungan Ristek ke Kemendikbud sangat tepat untuk mendekatkan antara pendidikan dan riset. 

Dengan demikian ke depan akan terbentuk budaya riset dan akhirnya melahirkan periset-periset unggulan meski kita masih menunggu lima sampai sepuluh tahun lagi. 

Membangun budaya riset dengan pendekatan ilmiah dalam kurikulum 2013 bukan bermaksud akan menghasilkan lulusan sekolah yang ahli dalam penelitian karena memang tidak ada pelajaran metode penelitian. 

Yang diharapkan adalah para siswa memiliki rasa ingin tahu (sense of curiosity) yang tinggi, memiliki sifat kritis, berpikir secara rasional dan mengungkapkan pemikiran secara sistimatis. Hal-hal seperti itu merupakan karaktersitik dari metode penelitian. 

Kita sadar bahwa membentuk budaya riset tidak mudah dan perlu waktu lama, tetapi yang penting kita sudah mencoba. Semoga budaya riset bisa terealisasi lewat pendidikan dasar dan menengah. Aamiin.

Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Pati, 14 Mei 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun