Pertama, kerja sampingan untuk mendapat pengalaman sekaligus menambah uang saku. Hal ini terjadi ketika kita masih muda terutama ketika menjadi mahasiswa.Â
Tentunya tugas utama atau pekerjaan utamanya belajar tetapi masih banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan pekerjaan sampingan. Apalagi saat ini peluang mendapat pekerjaan sampingan terbuka lebar pada era serba online sehingga mahasiswa bisa melakukan pekerjaan sampinan dengan mudah.
Kedua, kerja sampingan untuk mendapat pengasilan tambahan karena kebutuhan semakin banyak dan harus dicukupi. Hal ini biasanya terjadi pada keluarga muda yang memang memerlukan banyak dana untuk membiayai kebutuhan pokoknya, seperti membangun rumah dan biaya pendidikan anak-anaknya. Apalagi peluang untuk mendapat kerja sampingan terbuka lebar karena masih muda dan motivasi kerjanya tinggi.
Ketiga, kerja sampingan untuk aktualisasi diri dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki sebagai praktisi. Kerja sampingan seperti ini banyak dilakukan oleh pejabat pemerintah yang ingin mengajar di PT.Â
Bagi perguruan tinggi tersebut diuntungkan karena pengajar dapat berbagi pengalaman kepada mahasiswa tentang aplikasi teori di dalam dunia kerja. Sedangkan bagi pengajar pengalaman, mengajar di PT dapat meningkatkan nilai prestise karena menganggap kemampuannya betul-betul diperlukan sebagai praktisi.
Untuk bisa bertahan cukup lama dalam melakukan kerja sampingan memang perlu strategi agar kerja utamanya tidak terganggu. Jika ada kerja sampingan yang jadwalnya bersamaan dengan kerja utam, maka yang diprioritaskan tentunya kerjaan utama.Â
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah berbaik hati dengan teman-teman kerja di pekerjaan utama karena biasanya kita sering meninggalkan kantor begitu pekerjaan utama selesai sehingga jarang kumpul-kumpul dengan teman sekantor.Â
Dengan strategi seperti ini teman-teman sekantor juga memaklumi apalagi kalau kita dapat rezeki lebih bisa traktir teman-teman.
Gunawan Setiadi
Pati, 14 April 2021