Mohon tunggu...
Gunawan S. Pati
Gunawan S. Pati Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Penikmat buku dan pengamat pendidikan dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Lika-liku Kerja Sampingan Selama 38 Tahun

14 April 2021   12:03 Diperbarui: 6 Mei 2021   18:44 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dosen di salah satu universitas (Sumber: pixabay.com)

Pertama, kerja sampingan untuk mendapat pengalaman sekaligus menambah uang saku. Hal ini terjadi ketika kita masih muda terutama ketika menjadi mahasiswa. 

Tentunya tugas utama atau pekerjaan utamanya belajar tetapi masih banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan pekerjaan sampingan. Apalagi saat ini peluang mendapat pekerjaan sampingan terbuka lebar pada era serba online sehingga mahasiswa bisa melakukan pekerjaan sampinan dengan mudah.

Kedua, kerja sampingan untuk mendapat pengasilan tambahan karena kebutuhan semakin banyak dan harus dicukupi. Hal ini biasanya terjadi pada keluarga muda yang memang memerlukan banyak dana untuk membiayai kebutuhan pokoknya, seperti membangun rumah dan biaya pendidikan anak-anaknya. Apalagi peluang untuk mendapat kerja sampingan terbuka lebar karena masih muda dan motivasi kerjanya tinggi.

Ketiga, kerja sampingan untuk aktualisasi diri dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki sebagai praktisi. Kerja sampingan seperti ini banyak dilakukan oleh pejabat pemerintah yang ingin mengajar di PT. 

Bagi perguruan tinggi tersebut diuntungkan karena pengajar dapat berbagi pengalaman kepada mahasiswa tentang aplikasi teori di dalam dunia kerja. Sedangkan bagi pengajar pengalaman, mengajar di PT dapat meningkatkan nilai prestise karena menganggap kemampuannya betul-betul diperlukan sebagai praktisi.

Untuk bisa bertahan cukup lama dalam melakukan kerja sampingan memang perlu strategi agar kerja utamanya tidak terganggu. Jika ada kerja sampingan yang jadwalnya bersamaan dengan kerja utam, maka yang diprioritaskan tentunya kerjaan utama. 

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah berbaik hati dengan teman-teman kerja di pekerjaan utama karena biasanya kita sering meninggalkan kantor begitu pekerjaan utama selesai sehingga jarang kumpul-kumpul dengan teman sekantor. 

Dengan strategi seperti ini teman-teman sekantor juga memaklumi apalagi kalau kita dapat rezeki lebih bisa traktir teman-teman.

Gunawan Setiadi

Pati, 14 April 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun