Hasil evaluasi diri menunjukkan bahwa cara mengajar masih sebatas penyampaian materi secara teori, misalnya bagaimana langkah-langkah membuka pelajaran, menyampaikan materi inti, dan menutup pelajaran. Apabila menggunakan media pembelajaran apa yang perlu disiapkan dan bagaimana implementasinya di kelas.Â
Mengajar sebagai seni ternyata mudah diucapkan tetapi sulit dipraktikan. Kita perlu berimajinasi apa makna mengajar sebagai seni.
Ibarat seorang pelukis ia tidak sekadar memberikan sapuan warna tetapi merupakan ungkapan cita rasa yang melibatkan emosi dan tidak sekali jadi perlu improvisasi. Jangan heran, sama-sama lukisan abstrak berupa coretan-coretan garis, seorang pelukis profesional dengan pelukis amatiran hasilnya tentu beda.
Demikian juga mengajar dengan sentuhan seni, seorang guru perlu menyelami bagaimana karakteristik siswa sehingga ia paham cara siswa belajar (learning how to learn).Â
Guru tidak akan tahu apa yang sedang dipikirkan siswa ketika mereka sedang belajar di kelas, fisiknya berada di dalam kelas pikirannya bisa saja ke mana-mana tidak fokus pada pelajaran. Hal seperti ini yang menyebabkan pembelajaran kurang efektif guru menganggap siswa mendengarkan, padahal pikirannya tidak pada pelajaran.Â
Keterlibatan siswa secara emosional dalam pembelajaran sangat penting karena akan memengaruhi motivasi belajar siswa. Jika dalam satu kelas berisi sekitar 35 siswa maka karakter masing-masing siswa juga berbeda selain cara belajarnya juga berbeda.Â
Idealnya guru harus mampu mengajar dengan menyesuaikan cara belajar masing-masing siswa (individualialized instruction) tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan karena terkendala waktu.
Salah satu cara agar seorang guru mampu menjiwai anak bisa mempelajari data individu siswa yang biasanya dimiliki guru bimbingan dan konseling (BK). Hal-hal kecil seperti mengetahui nama masing-masing siswa dapat membuat hubungan siswa dan guru semakin akrab.
Jika hubungan guru dan siswa semakin akrap apalagi siswa menganggap gurunya sebagai orangtua membuat siswa lebih perhatian dan serius dalam mengikuti pembelajaran.
Implementasi pada PJJ
Apakah mengajar sebagai seni dapat diimplementasikan pada pembelajaran jarak jauh (PJJ)?