Mohon tunggu...
Gunawan S. Pati
Gunawan S. Pati Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Penikmat buku dan pengamat pendidikan dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Saatnya Kita Mendengarkan Keluhan Belajar Anak Saat Pandemi

19 Juli 2020   16:09 Diperbarui: 19 Juli 2020   19:55 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembelajaran jarak jauh (Sumber: Dok. Sekolah Pribadi Depok via KOMPAS.com)

Bukan mau menafikan sektor-sektor yang lain, tapi sektor yang paling banyak berdampak akibat Covid-19 adalah pendidikan. Sebab jumlah cakupannya cukup luas dari Sabang sampai Merauke.

Jumlah peserta didiknya pun cukup besar. Menurut data yang diambil tahun 2018 ada sekitar 45,3 juta peserta didik pendidikan dasar dan menengah, sementara ada 7,5 juta mahasiswa. Hal ini belum termasuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak dan pendidikan nonformal.

Hal ini lah yang menyebabkan Kemendikbud cukup kewalahan mengelola sektor pendidikan ketika ada pandemi Covid-19. Namun Kemendikbud jangan sampai lupa beberapa agenda penting yang telah diprogramkan sebelum muncul pandemi yang berkaitan langsung dengan kementerian tersebut.

Pertama, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagaimana disampaikan dalam pidato pertama Joko Widodo sebagai presiden terpilih pada Pilpres 2019 di Sentul international Convention center (SICC) Bogor, Minggu (14/7/2019, Kompas.com).

Pembangunan SDM menjadi prioritas pada masa jabatan Presiden Joko Widodo yang kedua. Pembangunan SDM menjadi faktor yang penting Indonesia ke depan dan leading sector-nya adalah Kemendikbud dan Kemenkes.

Kedua, bonus demografi yang sering disampaikan setiap ada pelatihan atau rapat-rapat resmi. Yang intinya, Indonesia akan mendapat bonus selama rentang waktu 2020-2040 yang akan mencapai puncaknya 2030.

Pada saat bonus demografi, jumlah kelompok usia produktif (usia 15-64 tahun) melampaui kelompok usia tidak produktif (anak usia 14 tahun ke bawah dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Dengan demikian, kelompok usia muda dan kelompok usia tua semakin sedikit tetapi kelompok usia produktif semakin banyak.

Ketiga, menyambut 100 tahun Indonesia merdeka. Sering disebut Indonesia Emas 2045 yang menjadi impian semua bangsa Indonesia. Pada waktu Indonesia mencapai 100 tahun, diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan daya saing global. Semua harapan bangsa Indonesia akan terwujud jika sudah dipersiapkan sejak awal khususnya pembangunan sektor pendidikan.

Tiga program yang telah disusun jangan sampai dilupakan mengingat betapa pentingnya program tersebut sebagai investasi SDM. Sebab ketiga program tersebut sangat berkaitan dengan sektor pendidikan dan kesehatan yang kena dampak akibat pandemi Covid-19.

Kalau kita refleksi dan evaluasi proses pembelajaran pada pandemi Covid-19 awal Maret-Juni sebelum tahun ajaran baru 2020/2021, yang perlu secara mendalam kita pikirkan adalah pembelajaran siswa Sekolah Dasar (SD) khususnya kelas rendah: kelas 1, 2 dan 3. Mengapa?

Sebab sekitar 15-20 tahun ke depan mereka menjadi generasi yang akan mengalami bonus demografi. Kita juga sering mendengarkan keluhan dari anak-anak yang merasa bosan belajar di rumah, hanya mengerjakan tugas-tugas saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun