otot-otot perut dan dada hingga otot rahangnya yang biasanya komat-kamit tak teraturÂ
mulai kaku.Â
Lalu, otot-otot mulutnya bergerak tak beraturan menyeburkan bunyi berdesis seperti menjalar dalam semak-semak mencari mangsa.
Tak selamanya keperkasaan tetap nancap ke tanah.Â
Kendati diganti dengan  racun berbisa agar aroma mulut yang palsuÂ
menidurkan nalar dan cita rasa segenap mereka yang berteduh di bawah ketiaknya.
Kemarin dan hari ini adalah waktu. Kapankah waktumu dan waktu kita bertumpu di persimpangan?
Karena aku peduli.
Jakarta, 2708020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!