Quote (kutipan) di atas menarik untuk dinalisis, kemudian saya mencoba menghubungkannya dengan situasi saat ini, saat pandemi virus corona menggemparkan dunia, khususnya di Indonesia.
Ada dua subjek pembicaraan dalam quote di atas, yaitu kambing dan istri tetangga. Kambing dalam keadaan hilang, dan istri tetangga mengenakan sarung yang terbuat dari daun singkong, bukan dari bahan kain sebagaimana lazimnya. Pikiran kita tentu diajak untuk menghubung-hubungkan kambing dengan daun singkong. Ternyata, daun singkong adalah makanan favorit kambing.
Lalu, apa maksudnya? Coba kita bayangkan, ketika seekor kambing yang kelaparan, tiba-tiba menemukan daun singkong. Pasti dilahapnya. Demikian juga ketika kambing melihat sarung yang terbuat dari daun singkong, sudah pasti dilahapnya juga. Maka, istri tetangga itupun tanpa pakaian, alias bugil.
Quote ini, sesungguhnya menyampaikan dua hal, yaitu peluang dan kejahatan dalam dua konteks yang berbeda. Peluang kejahatan dalam konteks kehidupan rumah tangga, dan peluang kejahatan dalam konteks negara kita yang sedang berjuang menghadapi virus corona.
Peluang Kejahatan Rumah Tangga
Pertama, berkaitan dengan kehidupan rumah tangga, yakni peluang terjadinya perselingkuhan suami. Persoalan di dalam rumah tangga yang tidak diselesaikan berujung pada perselingkuhan, perceraian, pembunuhan, atau bunuh diri.
Berkaitan dengan quote ini, terjadinya perselingkuhan. Kambing adalah suami yang berselingkuh dengan istri tetangga. Sarung dari daun singkong menyimbolkan peluang yang benar-benar dimanfaatkan oleh suami. Peluang ini bisa ditafsirkan, istri tetangga dengan sengaja mencari perhatian dengan mendandani diri sedemikian rupa sehingga menggiurkan nafsu seksual sang suami. Ataukah, memang demikian adanya. Ia adalah istri tetangga yang sesungguhnya cantik di mata semua laki-laki.
Inilah pelajaran berharganya. Seorang istri, karena sibuknya mengurus rumah tangga, sehingga melupakan atau menyepelekan selera suaminya. Istri selalu tampil cantik. Istri harus mendandani dirinya supaya tetap menarik di mata suami. Fenomena yang sama telah diangkat ke layar kaca, seperti tayangan Suara Hati Istri di Indonsiar.
Bagi suami, perselingkuhan berawal dari sikap membanding-bandingkan istri dengan istri orang lain, seperti istri tetangga atau istri rekan-rekan kerjanya. Oleh karena itu, suami hendaknya menerima istri apa adanya. Suami, juga istri hendaknya saling menerima kelebihan dan kekurangan, seiring dengan perjalanan waktu. Bahwa waktu membuat suami-istri tidak muda lagi, sibuk dengan pekerjaan, dan sudah berkurang ganteng atau cantiknya.
Peluang Kejahatan di Masa Covid-19
Kondisi negara yang sedang dilanda pandemi virus corono telah membuka peluang terjadinya kejahatan.