Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jadikan Jokowi sebagai Panglima Melawan Covid-19

31 Maret 2020   09:41 Diperbarui: 31 Maret 2020   09:59 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JADIKAN PRESIDEN SEBAGAI PANGLIMA MELAWAN COVID-19

Merebaknya Covid-19 di Indonesia telah menjadi santapan bersama seluruh lapisan masyarakat. Melalui media massa, kita mendapat  berbagai informasi. Ada informasi yang beraifat menerangkan, ada yang  memberi motivasi, bahkan ada yang bersifat  memancing polemik dalam masyarakat.Yang lebih mencuat saat ini adalah informasi yang berkaitan dengan "isolasi total" (lockdown). Pihak-pihak tertentu "memaksa" Presiden Joko Widodo umtuk memberlakukan "isolasi total" (lockdown) guna membatasi pergerakan Covid-19. Sampai-sampai muncullah istilah "nyingir" di media aosial. Pihak atau orang-orang  tertentu diberi label oleh nitizen sebagai "tukang nyingir" terhadap kebijakan pemerintah.

Presiden sebagai Panglima Memerangi Covid-19

Sebagaimana seorang panglima perang, presiden memiliki kewenangan dalam mengambil langkah-langkah maupun keputusan taktis atau pun keputusan strategis. Jika presiden sebagai panglima, tak seorang pun boleh "membangkang", sebaliknya semua orang, siapa pun dia, apa pun jabatannya, apa pun profesinya,  harus  tunduk pada  keputusan panglima. Satu komando. Kita menaruh kepercayaan bahwa di tangan panglima, di bawah komando panglima, kita maju dalam satu derap, satu tujuan, yaitu melumpuhkan lawan kita, yaitu Covid-19.

Perjuangan Kemanusiaan Melawan Covid-19

Perjuangan kita saat ini adalah perjuangan atas nama kemanusiaan. Perang melawan Covid-19 adalah perang kemanusiaan. Kita seyogianya berdiri sebagai sesama manusia, sebagai sesama anak bangsa yang berbela rasa, bergotong royong dalam memerangi penularan Covid-19. Dengan tunduk kepada satu komando, komando panglima, perjuangan kemanusiaan kita segera mencapai kemenangan. Sebaliknya, perjuangan dengan mengatasnamakan  kepentingan organisasi  atau partai tertentu hanya akan menimbulkan gejolak dalam masyarakat; perjuangan kemanusiaan pada akhirnya menjadi perjuangan yang menonjolkan nama atau melambungkan keharuman organisasi atau partai.

Jika kita sepakat menjadikan Presiden sebagai Panglima melawan Covid-19, kita setuju bahwa "isolasi total" tidak bisa diberlakukan di negara kita berdasarkan pertimbangan sosial, ekonomi dan keamanan. Sebiknya, sebagai sesama anak bangsa, kita tetap aetia terhadap keputusan panglima. Kesetiaan kita melalui  disiplin diri dalam mematuhi kebijakan yang sudah ditetapkan, yaitu jaga jarak, bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Kita tentu berharap bahwa panglima beserta jajarannya selalu terbuka mendengarkan kritikan yang positif dari masyarakat sebagai prajuritnya. Kita juga percaya bahwa panglima selalu kritis dalam membaca fenomena dalam masyarakat sehingga akan mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana suatu saat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun