Raga itu
Hanyalah sepotong waktu.
Mulut pun hanyalah sebatas nafas.
Namun, gaungmu menggema
menembus rasa, laluÂ
bertengger di atas menara.
mengguncangkan kotaku. Â Â Â Â Â
Bagaikan magnit,
gadis  di balik tirai
tersedot ke pusaran, dan
menyeret segenap lidah dalam satu irama.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!