Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polri Selamat Ulang Tahun

30 Juni 2014   14:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:11 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

POLRI Selamat Ulang Tahun

Hadiah istimewa menjelang hari ulang tahun POLRI yang bangsa Indonesia banggakan ini. Banyak hasil yang ditorehkan anak negeri di kepolisian ini, baik negatif atau positif.

1.Positif,

Tiba-tiba tanpa ada pemberitaan sebelumnya, dapat menangkap terduga teroris dengan berbagai alat bukti penguat yang menjadikan penangkapan tersebut menjadi sah dan benar-benar sesuai hukum. Hal ini perlu mendapat apresiasi yang luar biasa. Kinerja cepat dan cekatan, tanpa gembar-gembor bisa diselesaikan. Meskipun pihak-pihak tertentu menyatakan ketidaksukaan. Mengapa demikian?

Densus 88, Sat Brimob, Sat Narkoba berprestasi luar biasa, perlu mendapatkan acungan jempol dan penghargaan yang tinggi. Kerja keras dan dedikasi yang benar-benar nyata demi kejayaan bangsa dan negara.

2.Negatif,

Sungguh menyedihkan, setelah setengah abad lebih kepolisian masih begitu banyak persoalan dan cacatan prestasi negatif dibandingkan positifnya. Ingatan berdekatan dengan HUT Polisi saja, bagaimana Kapolri memberikan pernyataan yang sangat melukai keragaman bangsa ini berkaitan dengan kegiatan keagamaan. Meskipun diklarifikasi oleh bawahannya, tidak seperti yang dinyatakan pemberitaan, namun esensi yang melukai itu tetap saja. Ini bisa disimpulkan sebagai penghayatan pribadi tiadanya penghormatan akan perbedaan. Berkaitan dengan kerusuhan atas nama agama menjadi persoalan yang aneh dan lucu. Perusak ada foto, rekaman, dan begitu banyak saksi masih dikatakan sebagai perlu tindakan persuasif, dan yang dievakuasi orang yang sedang beribadat, pengacau dan perusuhnya malah dibiarkan, apakah ini bukan pembiaran kalau tidak boleh dikatakan melindungi perusuh.

Selalu berdalih di balik dua alat bukti setiap ada kasus. Mengapa Densus 88 selalu bejibun alat bukti, kalau berkaitan dengan korupsi, tindak kriminal berkaitan dengan penguasa atau pejabat satu alat bukti saja tidak ada? Perbedaan pendekatan dan perlakuan ini yang membuat kelompok garis keras merasa mendapatkan ketidakadilan. Polri perlu bekerja secara penuh dan lepas dari kepentingan apapun, kebenaran mengatasi segalanya. Bukan karena sama dengan kapolri turus itu benar dan tidak melanggar hukum.

Polisi Lalu Lintas menjadi iklan buruk atas citra polisi. Menghancurkan kinerja satuan lain. Boleh dilihat apa yang dilakukan Polantas saat jalan macet, mereka bersembunyi di balik pos polisi, namun saat ada laka, dan pelanggaran kerjanya cepat sekali (ada uang di balik itu semua). Jalan macet dna tersendat didelegasikan kepada sukarelawan. Melanggar lalu lintas dengan seenaknya, memakai seragam polisi, kendaraan dinas, dan di jalan protokol lagi.

Permenungan dan apresiasi ini bukan untuk memperburuk dan memberikan kado buruk untuk Kepolisian yang sedang merayakan hari jadi. Namun keadaan sudha demikian parah, marilah kita tata kembali dengan penuh kecintaan dan demi kebanggan bangsa Indonesia. Profisiat POLRI makin jaya dan makin melayani dengan hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun