Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Hal Unik Sekitar Liga Champion Eropa

5 Mei 2016   12:11 Diperbarui: 5 Mei 2016   12:57 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Hal Unik Sekitar Liga Champion Eropa

Final liga Champions Eropa tinggal sesaat lagi. Lagi empat tim di semifinal yang miskin gol telah usai. Hanya lima gol dalam empat kali pertandingan semifinal.  Empat gol di duel Munchen vs Atleti dan satu gol di laga Madrid lawan City. Minim gol.

Beberapa hal yang menarik:

Ada tiga kota dari kontestan semifinal, semuanya awalan M. Ada 4 M dan tuan rumah final  M, Milan, juga bulan Mei lagi. Duo Madril, Munchen, dan Menchester kali ini City bukan lagi United sebagaimana beberapa tahun lalu.

Pelatih muda potensial. Kedua pelatih masih cukup muda, bahkan permainan mereka masih banyak yang ingat, mereka belum lama meninggalkan lapangan sebagai pemain. Muda-muda potensial. Menggebrak dengan filosofi masing-masing.

Final ulangan dua tahun lalu. Dua tahun lalu final mempertemukan duo Madrid dan Real yang akhirnya juara. Tidak jauh berbeda soal tim, soal pelatih ada perubahan di Real dan masih tetap sama untuk Atletiko. Peringat di liga saling tempel dan hanya menunggu siapa terpeleset saja untuk penentuan juara.

Spanyol lagi, memng masih masanya Spanyol. Tahun kemarin Spanyol dengan mengalahkan Italia, dua tahun lalu, semua Spanyol dan sama dengan tahun ini. membuktikan bahwa liga yang lahir dari akademi sendiri lebih menjanjikan secara jangka panjang.

Rekor pribadi Zidan. Pemain dan pelatih dapat piala, jika menjadi juara. Syarat yang sama jika menag ia menjadi pelatih pengganti yang juara juga, seperti Di Mateo untuk Chelsea.

Pelatih yang tidak asing dengan kartu namun main bisa lugas bukan kasar. Dua pemain ini di kelas piala dunia saja mendapatkan kartu merah. Di lokal juga tidak jarang menerimanya, ataupun kuning, dan termasuk pemain temperamen, namun klub yang ditangani cenderung lebih tenang. Beda kala madrid di tangan Mou lalu, apalagi menghadapi Barca.

Semifinal hanya diisii satu jawara liga, malah kalah oleh peringkat bawah, dan finalnya dua-duanya peringkat dua dan tiga di La Liga. Kompetisi yang benar-benar kompetitif. Final bukan dari juara liga, peringkat dua dan tiga, juaranya malah tersingkir awal di perempat final

Dua tim bertabur bintang dengan tim solid di dalam kebiasaan. Dua kesebelasan yang akan berhadapan berbeda dalam membangun. Atletico tidak memiliki bintang berkelas maha yang sangat mahal dan menjual. Namun merata dan menjadi tim yang sangat solid apalagi dalam bertahan dan melakukan serangan balik. Sebaliknya tetangganya tim bertabur bintang maha mahal demikian juga nilai jualnya, hampir semua berlabel bintang dan maha bintang, namun masih belum sesolid Atletico.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun