Ini artikel bingung mau masuk kanal apa...
Judul menyesatkan pula, bingung mau bicara kura atau pelaku isu perut mereka....
Bung Karno memang fenomenal, pada masa kepemimpinannya lah lahir gedung yang sangat keramat Si Kura-Kura Hijau. Tidak heran kalau Fahri Hamzah, ngamuk saat digeledah oleh KPK. Merasa dilecehkan oleh lembaga lain, karena datang dengan senjata lengkap. “Memang kami ini maling, di datangi dengan begitu?” Namun ketika rekannya yang mempermalukan dengan berbagai tingkahnya, diam saja. Mengapa sih dewan ini ramai terus tanpa henti, bukan prestasi namun hal remeh temeh yang sangat tidak penting.
Kura-kura memang bagus, konstruksi yang tidak mudah membangunnya, dan artistik tentu saja. Di tengah kota, ibukota negara, namun sayangnya mempengaruhi dengan begitu dalam yang bernaung di dalamnya.
· Perut
Isi perut itu banyak, ada semualah hal-hal yang vital. Namun jangan lupa salah satu yang tidak kalah penting adanya kotoran (maaf). Menghasilkan bau busuk dan kebusukan itu sendiri. Tidak perlu kaget kalau produk mereka lebih bernuansa busuk dan buruk daripada yang tidak. Ini seolah sangat pesimis, memang ada satu dua yang idealis, itu jantung, paru, ginjal dan sebagainya. Namun lebih banyak kotorannya. Ada koruptor, keras kepala demi kepentingan diri, asal bicara, dan tidak tahu tugas mereka. Ini bisa cacing kremi, air seni, dan yang dibuang berupa racun dan zat-zat yang tidak digunakan bagi tubuh.
· Lambat
Salah satu ciri kura-kura adalah gerakannya yang lamban (kalau dikejar juga kencang), tidak heran para penghuninya itu lamban sekali kalau kerja bagi negara dan masyarakat. coba tiga biji dari proyek mereka yang menarget 40. Atau harus dikejar dan dicambuk biar cepat, nanti bilang meremehkan kami yang terhormat.
· Tarik kepala
Mekanisme pertahanan hidup kura-kura adalah menyembunyikan kepala ke dalam tempurungnya. Model mereka kan juga begitu. Begitu banyak cercaan akan berdalih demi rakyat. Ada penangkapan mengeluarkan jurus dewan yang terhormat tidak bisa seenaknya. Merasa paling benar dengan mengeluarkan kepala sambil mengintip mangsanya lemah, dan begitu tidak siap, hap, ketangkap mangsa yang tidak waspada.
· Tidak punya gigi