Siapa sih yang mendapatkan keuntungan menjadi ketua umum partai kecuali SBY dan AHY? Tanya saja Hary Tanu, Wiranto, atau Prabowo.  Apalagi    untuk Jokowi yang sudah pernah menjadi presiden dengan prestasi, bukan sensasi apalagi kudeta partai.
Nama Jokowi masih menjadi magnet gede untuk menjadi perhatian publik. Sayang yang dipakai car-cara kotor yang sudah tidak zaman lagi sebenarnya dipakai. Ini era modern, terbuka, digital, namun masih memainkan cara kolonial dan manual yang memalukan.
Masih cukup panjang dan akan terus begitu selama ada salah satu kandidat yang memang berkelindang dengan pihak-pihak yang hanya memiliki cara buruk dan busuk itu ikut dalam kompetisi. KPU hendaknya memiliki cara yang jitu untuk mengatasi ini.
Kampanye hitam sudah bukan lagi waktunya bagi demokrasi Indonesia. Negara yang sedang menuju pada kejayaan jangan sampai dipegang oleh pecundang yang menang dengan cara curang.
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan