Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Perusak Politik Indonesia

26 Oktober 2022   09:25 Diperbarui: 26 Oktober 2022   12:04 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Jokowi Perusak Kebiasaan Politikus Indonesia

Pilpres masih dua tahun lagi. Parpol dan politikus sudah menggeliat jualan. Apalgi belum ada calon yang superior. Wajar, semua orang merasa pantas. Parpol pun 11 12, berlomba-lomba cari perhatian pemilih. Miris ketika politikus dan parpol itu hanya mengejar kekuasaan abai rakyat.

Kebiasaan elit, terutama di parpol selama ini adalah, mau bego, mau pinter, mau bisa kerja atau tidak, mau bisa bekerja atau omong saja, asal ada di lingkaran elit partai, pasti jadi sesuatu. Minimal jabatan di dewan atau kepala daerah dan juga menteri otomatis.

Nah, ketika Jokowi menggebrak dengan cara berprestasi, sehingga publik mendesak parpol untuk mengusungnya menjadi kepala daerah dan kemudian presiden, ini mengusik status quo para elit yang sejatinya tidak bisa apa-apa.

Kondisi yang sangat bertolak belakang dengan biasanya. Elit bukan, jenderal bukan, dan pengurus teras partai gede pun tidak. Eh bisa menjadi presiden. Awal-awal       elit tidak merasa masalah, meskipun tidak rela itu sangat kentara. Toh jiwa politisinya malah semakin jelas menguasai para penguasa partai-partai besar. Politikus kawakan pun tidak berdaya. Lihat apa yang JK, Surya Paloh, dan banyak lagi yang menguasai panggung politik nasional.

Ke mana Amien Rais, yang hingga kini hanya mampu pamer ijazah yang tidak mengantarnyajadi presiden. Atau Abu Rizal    Bakrie dengan partai gede dan media jor-joran promosikan dirinya. Semua lewat.

Kemudian ada Ahok, Risma, Susi, atau juga model politisi pekerja, bukan semata karena elit partai dan percaturan nasional. Muka itu-itu saja, ala Orba tidak lagi laku. SBY, Prabowo, dan Surya Paloh tidak mau tahu dengan model Jokowi yang dilihat rakyat sebagai sosok pembeda.

Belum lagi ketika bekerja ia terlihat sangat gesit, cepat, tidak banyak omong seperti pendahulunya. Hasilnya terlihat jelas. Sampai pelosok desa pun dibangun. Kapan ada desa-desa bisa membangun dengan masif, tiap tahun ada pembangunan dan perbaikan selain zaman Jokowi.

Kekayaan negeri ini didistribusikan secara merata. Ini yang membuat elit biasa maling dan menimbun terlihat ngamuk dan meradang. Kekayaan yang biasanya untuk mereka, kini menyejahterkaan semakin banyak pihak. Apakah mereka rela? Jelas tidak.

Lihat saja tingkah elit saat ini, mereka mau mengembalikan kejayaan mereka kembali. Hati-hati  rakyat jadi penonton dan semata pengeruk suara, soal kesejahteraan, kemakmuran, dan kekayaan ya  milik mereka lagi. Rakyat menderita ya nanti diingat lima tahun ketika mau pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun