Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PSE, Kedaulatan Negara, dan Feodalnya Negeri ini

31 Juli 2022   10:34 Diperbarui: 31 Juli 2022   10:38 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PSE, Kedaulatan Negara, dan Feodalisme Negeri ini

Menarik apa yang dilakukan Kominfo, Johnny Plate, ketika kini memaksa pelaku atau penyelenggara sistem elektronik untuk mendaftarkan diri, ingat hanya mendaftarkan bukan soal izin. Semua lembaga, rumah tangga,  komunitas sekecil apapun memiliki regulasi, aturan, dan juga perangkat hidup bersama yang perlu ditaati.

Peraturan yang sejatinya sejak 2014 sudah ada, diperbarui terus menerus, dan kini pada 22 ditetapkan dengan sangat ketat, termasuk akhir beberapa pelaku sistem elektronik kakap mendaftar pada detik-detik akhir. Ada pula yang untuk  sementara diblokir, karena memang tidak mendaftarkan diri.

Menjadi panas karena kepentingan, politis, dan juga pelaku bisnis yang terbiasa bebas merdeka seenak udelnya harus ikut aturan. Lha kost-kosan saja ada aturan kog, mosok negara tidak ada aturan.

Kalau ada kejadian yang tidak enak, pelanggaran hukum, atau kebocoran data pasti teriak pemerintah lemah, menjual data masyarakatnya, dan sejenisnya. Hal yang sudah  sering terdengar, apalagi jika bicara oposan dan barisan sakit hati.

Mentalitas feodal membela kepentingan asing, atas nama korporasi atau lembaga besar. Identik dengan penghormatan pada pihak yang kaya, orang kaya akan dihormati dan diberi perhatian lebih. Hal yang sama dalam hal ini. Betapa perusahaan-perusahaan gede mendapatkan pembelaan, karena juga salah satu pengguna yang sangat akrab.

Ini bukan soal pengguna dan penggunaan perangkat, namun tertib hukum dan aturan hidup bersama.  Tidak berbicara mengenai hukum, hanya pendaftaran. Feodalisme berhadapan dengan nasionalisme.

Bertahun-tahun bangsa ini dikelola dengan tanpa adanya kebanggaan diri. Memberikan fasilitas dan kemudahan bagi pengusaha dan investor gede, asing, dan pihak-pihak tertentu. Sering aturan diubah demi mendapatkan tanda tangan atau kerja sama mereka.

Kini, semua itu sudah usai. Potensi pasar negeri ini gede. Mereka yang rugi, bukan malah negeri ini yang akan terhambat jika mereka tidak beroperasi di sini. Negeri ini kaya, melimpah kemampuan untuk bisa menggantikan apa yang mereka selama ini sediakan.

Lihat saja bagaimana Meta, Google, akhirnya pada detik akhir mendaftarkan diri. Mereka telah berhitung akan mendapatkan kerugian yang luar biasa besar. Hal yang selama ini pemerintah dan negara malah takut duluan. Ini sikap bagus. Teruskan Johnny Plate menekan pihak-pihak luar yang mau seenaknya sendiri.

Pengalaman menarik pengelolaan minyak bumi, FPI, atau usaha nikel menjadi pengelolaan negara itu juga tidak mudah. Puluhan tahun mereka, pihak luar yang sudah berpesta pora dengan kekayaan negara ini. Ketakutan ditebarkan, agar penguasa tidak berani berkutik, jelas juga dengan mengirimkan kardus-kardus berupa uang dolar agar tetap bisa mengeruk itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun