Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Tiga Periode atau Wapres, Ide Bagus?

13 Maret 2021   07:39 Diperbarui: 13 Maret 2021   07:48 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi Tiga Periode atau Wapres, Ide Bagus?

Kemarin berseliweran narasi Jokowi jadi cawapres pada 24. Sejak cukup lama narasi Jokowi tiga periode. Hal yang memang sahih dalam alam demokrasi ketika usai jabatan kemudian "mengakali" aturan dengan menjadi wakil.

Para penganut paham  ini menggunakan dalih UU tidak melarang. Alasan berikutnya jangan sampai momentum pembangunan dan gerak maju yang bagus terhenti. Masuk akal juga.

Masih lebih baik, dari pada gagasan tiga periode, karena jika demikian akan perlu mengakali revisi UU. Ini cukup kurang ajar, karena mengubah UU demi kepentingan sesaat.

Perlu dipikirkan lebih jauh lagi, bagaimana jika benar dilakukan revisi untuk bisa tiga periode, dan malah kalah pada pemilihan. Ini sangat memalukan. Nama baik Jokowi dipertaruhkan dengan sangat besar.

Alasan beikutnya, apakah juga akan merevisi UU lagi, jika suatu saat pemimpinnya buruk, tidak sesuai ekspektasi dan dipaksa cukup satu periode saja? Ini naif. Atas nama demokrasi, namun demokrasi yang akal-akalan.

Dua gagasan ini tidak salah. Namun tidak bagus, karena jika demikian, publik sudah menghakimi, tidak ada anak bangsa yang bagus, selain Jokowi. Mendukung itu baik, namun juga rasional, tidak bak babi buta yang hanya pokoke.

Masih banyak kog orang baik, jujur, keren, berdedikasi, hanya saja terhalang birokrasi pada partai politik. Masalah itu ada di sana. Publik yang memiliki mandat dan suara itu penting melakukan tekanan pada parpol agar bebenah.

Benar dan tidak melanggar undang-undang, tidak berarti bagus juga. Ini masalah, ketika dengan mudah mengubah peraturan demi keinginan sesaat. Bisa jadi sesat. Perlu dipertimbangkan dengan masak-masak.

Toh di daerah sudah banyak model demikian. Ganti anak, istri-atau suami, toh tidak lebih baik. Membiarkan alam bekerja dengan apa adanya. Rekayasa hukum tidak baik. Ini  pertaruhan bangsa dan negara.

Alam demokrasi kita memang masih latihan, wajar jika kadang timbul ide dan gagasan yang seolah bagus, namun aslinya ngaco. Belum lagi semua merasa ahli dan pakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun