Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

15 Menit Amien Rais Bertemu Jokowi, Dua Maestro Politik Bersua

9 Maret 2021   19:51 Diperbarui: 9 Maret 2021   20:40 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
makassar.terkini.id

Jokowi jelas sebagai presiden memiliki instrumen yang lebih lengkap. Ini adalah amanat bangsa dan negara. Mana bukti kalau itu adalah penganiayaan dan pelanggaran HAM berat? Toh komnas HAM sudah merilis hasilnya.

Mana-mana yang masuk dalam pelanggaran HAM berat itu secara internasional ada. Nah apakah Amien Rais naif? Jelas tidak. Ini adalah pertemuan politik tingkat tinggi.

Apa yang terbaca adalah,

Pertama, Amien Rais itu lebih oposan dari pada Prabowo. Jauh lebih keras, dan kadang kasar Amien Rais dari pada Prabowo jika sudah mengomentari Jokowi. Nah bertemu Prabowo saja biasa. Ini ketemu Amien Rais. Berarti jauh lebih bernuansa politis pakai banget.

Kedua, ini lagi kisruh, saling sengkarut, dan ribut ala Demokrat. SBY dengan bahasa negasi menyoal Jokowi, namun menggunakan Moeldoko dan KSP. Semua juga paham yang dimaksud adalah Jokowi. Bertemu Amien Rais saja bisa, apalagi kalau SBY mau. Persoalan ada pada SBY.

Ketiga, Jokowi berlaku sebagai presiden. bisa memilah dan memilih. Jika ia baperan, paling diserahkan kepada Menkopolhukam saja sudah bagus. Atau Kapolri saja lebih dari cukup. Toh ia terima dengan baik. Apapun reputasi, perilaku Amien Rais dan kawan-kawan itu bukan yang utama bagi Jokowi.

Warga negara yang mau melapor, mengeluhkan, dan curhat mengenai sesuatu. Hal yang harus diterima oleh presiden.

Keempat. Pembelajaran malah oleh Jokowi yang muda, junior, di depan politikus-politikus kawakan, termasuk SBY, bagaimana bersikap sebagai pemimpin, bapak, itu bagi semua orang. Tidak hanya yang baik-baik saja yang diterima.

Kelima, politik itu berbeda pendapat biasa. Namun komunikasi, relasi, dan kesatuan sebagai sebuah bangsa itu harusnya tetap ada. Miris, selama ini cenderung  kalau berbeda itu pasti salah, bahkan menjadi musuh.

Keenam, Jokowi itu orang Solo, yang biasa bermain simbol. Apa artinya jelas dan gamblang. Pesan pada SBY dan juga bangsa ini. Komunikasi itu penting, bahkan dengan  orang yang berseberangan sekalipun. Apalagi dengan mantan presiden yang digantikan.

Tanpa ini, Jokowi bisa mendiamkan saja. Toh persoalan FPI itu sudah selesai. Makanya hanya 15 menit. Itu artinya sama sekali tidak mendesak, apalagi penting. Semua sudah dilakukan sesuai prosedur, kepolisian juga tidak sendirian. Ada pihak eksternal yang ikut terlibat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun