Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fadli Zon Terdepak dari DPP Gerindra, Rilis Pengurus Dicabut

7 Februari 2021   18:39 Diperbarui: 7 Februari 2021   18:50 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam banyak isu ia identik dengan PKS. Mengenai bom dan teroris ia hampir selalu sama dengan narasi PKS dari pada Gerindra. Naga-naganya ada kesamaan ideologis yang ia agendakan sendiri. Lagi-lagi berbeda dengan partainya sendiri.

Kedua, Gelora. Ini duet maut antara Fadli dan Fahri Hamzah. Nah mereka bisa kemudian menjadi tandem untuk menaikan elektabilitas dan ketenaran Gelora untuk bisa berbicara banyak. Kesamaan ide, gagasan, dan sikap ada pada kedua belah pihak.

Ketiga Berkarya. Ini sih hanya dasarnya rumor, bagaimana ada dugaan kedekatan dengan Cendana. Tentu saja Partai Berkarya versi Tommy, bukan yang digawangi Muchdi. Jika benar ke sana, kata netizen selama ini mendapatkan afirmasi, ada kedekatan tersendiri dengan Cendana.

Nah lebih menarik lagi, jika rilis yang dicabut pada Sabtu, 6 Februari kemarin tanpa nama Fadli Zin kemudian ada, siapa di balik itu semua? Tentu ini lebih besar dari Prabowo kalau demikian.

Ingat, berkali ulang, saya menulis Prabowo seolah tidak berdaya menghadapi Fadli Zon ini, nyata-nyata di dalam pemerintahan saja, Fadli masih suka berteriak sumbang. Prabowo juga diam. Nah, kini, ketika Prabowo sudah mendepak kog kemudian merekrut lagi, siapa yang memaksa Prabowo untuk ikut.

Luhut sering mendapatkan perhatian media karena kedekatan dengan Prabowo. Sejak menjelang pilpres sering terlihat ada pertemuan di antara keduanya. Pujian dari kedua belah pihak sering juga terlontar. Konon, Luhutlah sponsor bagi Prabowo untuk bisa kembali ke Indonesia.

Tetapi, apa kepentingan Luhut dengan menyelipkan Fadli Zon ke dalam kabinet Prabowo. Tidak ada korelasinya.

Cendana. Ini jauh lebih mungkin. Tetapi toh mereka punya partai sendiri. Tentu saja dengan memainkan banyak kaki di partai lain, mereka lebih tahu pergerakan rival mau ke mana. Menanamkan orang yang sangat mungkin terjadi. jauh lebih realistis dan mendapatkan dasar yang lebih masuk akal.

Kalau meminjam istilah AHY, ya Jokowi. Kepentingannya untuk menjadi penyuara sumbang. Jangan salah, kadang suara berbeda itu bisa menjadi pelecut. Kalau yang ini sih kejauhan, lebih realistis, jika Jokowi yang berkehendak, jelas sebelum pengukuhan nama Fadli Zon sudah diselipkan.

Layak ditunggu, bagaimana keberadaan Fadli Zon, di pengurus Gerindra dan juga MKD. Seru kelihatannya, terutama media sosial yang gemas bahkan geram dengan ulah Fadli selama ini.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun