Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jawaban Kurang Apa SBY Waktu Memimpin

3 Juni 2020   08:13 Diperbarui: 3 Juni 2020   08:12 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mirisnya biasanya bicara data lari pada pribadi, kemudian agama, afiliasi politik, dan akhirnya tidak karu-karuan. Polemik demi polemik dan menguap begitu saja. Ini brisik, mengganggu tanpa dampak yang baik bagi hidup bersama sebagai sebuah bangsa.  Perlu disadari dan dijadikan kehendak baik bersama untuk diakhiri. Ribet  dan ribut yang tidak berguna.

Apa hasil survey ini Pak Beye dan pihak istana tidak tahu? Ah mosok sih, sangat mungkin sih akses begituan tidak sampai tangan presiden. Tim-tim mereka akan menghalang-halangan adanya pendapat atau hasil survey yang tidak menyenangkan. Era internet sih susah, jadi sangat mungkin tahu, namun Pak Beye sudah lupa. Iyalah  tujuh tahun lho.

Dua hal pernyataan Pak Beye terbantahkan dengan rilis survey ini, benar lembaganya bukan lembaga elit, toh boleh saja dijadikan sebuah "tanda" dan pernyataan dari komunitas bangsa ini seperti apa. Pak Beye pernah mengatakan jika sebagian besar bangsa ini masih menghendaki beliau jadi presiden lagi. Lah apa iya ketika pemerintahannya dinyatakan paling korup kog masih dikehendaki.

Fakta pendukungnya adalah, ketika Partai Demokrat tidak banyak beranjak dari angka itu-itu saja dalam pemilu. Artinya kepercayaan pulik juga tidak tinggi. Lha warga mana lagi yang menghendaki jika demikian?

Soal kedua yang terjawab ya soal kekurangan apa dalam kepemimpinannya. Kurang menjadi 100% orang menilai korup begitu? Ah tidak juga, berarti ada yang tidak disadari dan atau tidak diketahui Pak Beye? Aneh sih jika zaman internet begini masih ada yang kececer. Sangat mungkin dengan model pendekatan Pak Beye.

Keyakinan bahwa satu lawan terlalu banyak dan 1000 kawan kurang ini bisa membawa jatuh pada sikap permisif atas banyak hal. Termasuk tidak tega untuk bersikap tegas pada hal yang esensial, demi pertemanan. Hal baik yang bisa berdampak buruk. Risiko pemimpin itu ya tidak disukai, dan itu bukan karena buruk atau salah, malah karena kebaikan.

Anak buah dan bawahan sangat mungkin bermanis muka demi mendapatkan dan memberikan simpati dan menjadi kawan. Mana ada yang suka menjadi lawan bagi pemimpin. Risiko ini juga menjadi susah dan ribet. Bagaimana tidak susah, membedakan mana yang tulus mana yang maaf menjilat demi jabatan dan proyek tentunya.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun