Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Risma Kodok dalam Tempurung dan Kata Gus Dur tentang Politikus Itu

23 Maret 2020   10:09 Diperbarui: 23 Maret 2020   10:16 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gus Dur dan Politikus ini

Cukup awal, dalam biografi almarhum Gus Dur menyebut namanya. Jauh sebelum mengaitkan dengan SBY. Padahal segi usia jauh lebih senior SBY. Berarti sangat memiliki peran, dan sejak level mahasiswa, jika berbicara kronologis penyebutan oleh Gus Dur. Level yunior namun jauh lebih awal dari pada yang sudah senior-senior.

Bersama-sama dengan Ahmad Sumargono atau Din Samsudin, berarti dia jauh lebih dulu dari pada yang saat ini tampil di atas panggung. Apalagi jika dibandingkan dengan Jokowi atau Ahok sekalipun. Pamor dia sudah di atas. Sepanggung dengan Amien Rais malahan. Anggota MPR lagi.

Kebersamaan dengan Prabowo memang sejak awal, Gus Dur menyebutkan. Kedekatan dengan Cendana jelas banyak terkonfirmasi oleh tayangan-tayangan media sosial. Tidak adanya  bantahan atau pelaporan polisi, sedikit banyak bisa dinilai bahwa ini adalah ada kebenaran di sana. Tentu tidak seratus prosen sah, paling tidak 80% ke atas, ada nilai kesahihannya.

Amatan Gus Dur lebih berkisar Fadli Zon bersama dengan kelompok Islam yang sejak masa itu menjadi pihak yang "memusuhi"-nya. Ketika Gus Dur sudah menjalin relasi yang baik dengan kubu yang antiGus Dur, seperti poros Tutut-Hartono. Zon dipercaya Prabowo untuk bersama Din Syamsudin yang tidak hendak berdamai dengan Gus Dur. (Biografi Gus Dur 292).

Hal yang sama disebutkan dengan nada yang sama. Bagaimana Zon memiliki kecenderungan demikian. Garis keras bersama KISDI dan Ahmad Soemargono, dalam dukungan Faisal Tandjung untuk Soeharto. Lagi-lagi arah yang sama (hal. 300).

Cukup signifikan lagi dalam halaman selanjutnya, 308, bahkan Fadli Zon mendikotomikan tentara dalam kubunya, Prabowo, Sjafrie, dan Muchdi, dan berlawanan dengan Wiranto yang ia pandang elum menunjukan ketulusannya kepada rakyat. Ingat konteks akhir 90-an. Usia Zon pun masih sangat muda, namun bisa menilai level jenderal bintang tiga ke atas. Gus Dur pun sudah memberikan perhatian, bahwa dia penting.

Oposan sebagaimana perannya selama ini, dulu karena mendukung Prabowo  harus presiden, kini masih juga  oposan ketika Prabowo sudah ada dalam pemerintahan, ya karena ada agenda sendiri. Ungkapan Prabowo bahwa ia tidak berdaya menasihati Fadli Zon juga menemukan faktualisasinya.

Agenda yang mau diperoleh berbeda. Kebersamaan dengan Prabowo pun Gerindra hanya sebuah kendaraan. Tunggangan karena tahu yang punya modal kapital dan suara, ya Prabowo, bukan dia. Maka paling keras dia meremehkan capaian siapapun yang akan menyejahterakan bangsa dan negara ini. Tahu kan  politik yang memaikan trend kebodohan dan kemiskinan? Itu global, bukan hanya di sini.

Terima kasih dan salam

Greg Barton Biografi Gus Dur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun