Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Nasdem di antara PKS dan Gerindra demi Wakil Anies

9 November 2019   08:44 Diperbarui: 9 November 2019   08:47 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PKS hanya berbicara soal pembukaan atap JPO yang terlalu tidak signifikan, malah menjadi candaan dan guyonan yang tidak berkelas. Cenderung asal bicara dan tidak cukup membantu. Hanya itu, soal anggaran diam seribu bahasa.

Keberadaan Anies yang nonpartai sangat riskan. Ia membela Nasdem toh mati juga karena ia diajukan oleh PKS dan Gerindra. Mereka sangat mungkin berulah demi menjatuhkan dia dengan menunggang banyak kasus yang sedang terjadi. pasti dia berhitung juga dengan ini. Dia   paham, moncong senjata partai politik semua mengarah kepadaya kog.

Serangan dan tudingan ke mana-mana itu jelas mempertontonkan kepanikannya. Dia tidak sekuat yang diperkirakan banyak orang. Benar dia banyak pembela dan pendukung fanatis, hanya kondisi 2017 dan kini berbeda. Konteks sangat berbeda. Pembela di media sosial belum tentu juga berani lantang kalau berhadapan. Ini pasti juga sudah dikalkulasi oleh Anies.

Panggung yang disediakan Nasdem malah sedikit banyak mempersulit posisi Anies untuk mendapatkan wakil. Toh bagi Nasdem itu bukan soal demi 2024, jika ada apa-apa, Nasdem juga masih bisa angkat kaki dan balik badan. Ingat ini politik, jangan baper dan mikir matematik.

Kedatangan Nasdem yang menjanjikan tentu tidak akan disia-siakan Anies namun bagi PKS dan Gerindra hitungan politiknya berbeda. Posisi dilematis ini yang sangat membahayakan justru bagi Anies jika tidak cerdik memperhitungkannya. Bisa malah membuat partai pengusung meradang dan berulah, bisa celaka.

Apa yang ditampilkan selama ini sangat riskan dipermainkan seperti kucing menangkap tikus. Oper sana oper sini. Lihat saja  sepanjang tahun tanpa wakil sama sekali tidak dipedulikan, keberadaan Jakarta seperti apa juga tidak dipikirkan, tetapi jika ada kursi yang cukup menjanjikan, mana tahan mereka untuk diam.

Kemungkinan ini mereka berhitung dapat limpahan kursi gubernur sangat besar, jangan dikira mereka diam saja. Mengapa tiba-tiba maju dengan nama-nama baru. Dan jangan pula kaget kalau nantinya yang jadi adalah dari Gerindra.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun