Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Keuntungan jika Menhan adalah Prabowo

15 Oktober 2019   11:11 Diperbarui: 15 Oktober 2019   11:20 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Relasi dengan Timur Tengah juga baik, asal muasal paham ini dari sana, bisa menjalin komunikasi yang lebih baik dengan sumber dan asal tentu sangat membantu. Mana yang benar, mana yang sedikit benar banyakan bumbu sesat, dan mana yang benar-benar salah.

Pendekatan dengan kekerasan dan pemaksaan menjadi berat dan kontra produksi, perlu lama. Dengan relasional yang ada, mungkin bisa menjadi solusi jitu di dalam menyelesaikan masalah ini. rekam jejak dan panjang di mana-mana daya rusaknya mengerikan.

Mengurangi risiko nyinyir dan olok-olok yang tidak perlu. Pembangunan perlu sinergi semua elemen bangsa. Jangan menggunakan diksi kritik namun sejatinya waton sulaya semata. Meskipun pemerintah tidak ambil peduli dengan segala caci maki dan nyinyir, toh tetap saja terhambat. Gambaran mudahnya, gawe yang bisa seminggu, menjadi 10 hari, kan tidak efektif.

Banyak waktu, energi, dan perhatian hanya tercurah demi menjawab hal yang tidak esensial. Tidak dijawab nanti dipikir itu adalah benar. Toh soal hutang, aseng, dan sejenisnya masih demikian kuat melekat dalam benak banyak pihak. Ini serius, bukan becanda. Orang terdidik lho, sarjana, bukan orang tidak berpendidikan dan berpengalaman.

Dengan masuknya Gerindra, apalagi jika Prabowo sendiri yang di dalam kabinet, sangat membantu dalam mengurangi gaduhnya politik bangsa ini. Kutub yang seolah tidak terjembatani itu bisa mengurangi tensi regangannya. Mengenai beberapa pihak yang meradang, bisa menjadi ulasan lain.

Beberapa hambatan psikologis memang sangat kuat juga, sama-sama kuat, dan seolah seimbanglah dengan apa yang bisa menjadi hambatan bagi Prabowo masuk kabinet. Toh masih lebih bermanfaat jika di dalam kabinet.

Hambatan itu mengenai pangkat jelas. Bagaimana anak buahnya banyak yang bintang empat dan mantan bintang empat akan sering berkoordinasi. Hal yang tidak mudah.

Atau pengalaman sebagai birokrat, Prabowo sangat minim, sudah sedemikian lama di luar birokrasi. Hal yang tidak demikian kuat sih, bisa dipelajari dengan cepat, toh banyak staf.

Hambatan politis, kedua kubu saling berat hati. Pendukung Jokowi masih banyak yang belum se-penuhnya bisa menerima jika Prabowo atau rekan partainya masuk dalam kabinet, sangat wajar juga. Politik bukan matematik, pembelajaran mahal dan aneh sebenarnya sih.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun