Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ninoy Karundeng di Antara Gagap Media dan Numpang Tenar

2 Oktober 2019   19:13 Diperbarui: 2 Oktober 2019   20:09 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada pula tudingan pada parpol yang pernah meradang karena postingannya. Toh sudah selesai dengan adanya "tekanan" dan pernyataannya dicabut, selesai, dan sangat kecil kemungkinan urusan parpol ini masih berlanjut.

Hari-hari itu, NK tidak menuding siapa-siapa seperti biasanya. Ia menulis normatif soal kelompok radikalis dan yang berkelindan di sana. Toh itu normal-normal saja.

Apalagi jika mendengarkan salah satu "wawancara" bahwa mereka yang ada pada posisi berlawanan dengan NK melihat file-file yang dinilai menghina kelompok "pewawancara", ini jelas masih sangat luas dan belum menunjukkan pihak secara spesifik.

Narasi yang berkembang adalah kelompok yang memang biasanya melakukan intimidasi pada pihak yang berbeda. Itu salah satu kemungkinan. Sangat mungkin juga bukan, ingat ini era medsos, era viral. Dan belum tentu demikian, ketika kelompok, konteks ini lingkungan Gereja saya, ikut heboh, karena memiliki pandangan politik yang sama mungkin, bisa berabe.

Atau tekanan agar opini politik bisa menjadi lebih terkendali? Ah ini bukan eranya Orba yang suka intimidasi dan menakut-nakuti. Memang hari-hari ini intimidasi dalam lapak komentar baik K ataupun medsos, banyak vampir, bangkit usai MK ketok palu lalu. Entah mereka mendapatkan paketan data dari siapa, mereka ktif lagi, dengan kekhasan memaki dan menuding ini itu, padahal dianya tidak lebih baik opini atau buah pikirnya.

Apakah akan menyurutkan nyali para penulis opini politik khususnya di media sosial? Hah tentu tidak, meskipun sebelum kisah NK ini ada ancaman bagi artis-artis medsos. Jika kini yang belum sekelas artis kena, apa juga menakutkan yang bukan siapa-siapa? Jelas tidak.

Jika teror itu menyiutkan nyali, jelas menanglah penerornya. Opini jawablah opini, bukan memaki, apalagi memukuli. Penumpang gelap yang membesar-besarkan dengan membagikan tanpa tahu persis keadaan juga wujud teror secara tidak langsung. Yang jelas sepanjang berdasar fakta, media arus utama sudah memberitakan, buat apa takut.

Menumpang tenar sangat mungkin oleh siapa saja, namun jalani saja bagian masing-masing, toh akan mendapatkan bagiannya sendiri, tidak akan salah porsi dari Yang Kuasa kog. Satu yang pasti perilaku biadab bukan untuk didiamkan, penegakan hukum itu sebuah keharusan.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun