Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[Bukan Satire] Somad Benar, Mengapa Sewot?

23 Agustus 2019   09:54 Diperbarui: 23 Agustus 2019   10:16 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kelima, Mas, rama itu sering ke rumah tetanggaku, yang kaya banget itu, kata teman. Dia juga Katolik dan sama sekali belum pernah dikunjungi si rama. Apakah ini iri? Bukan, hanya cara bergaul dan berelasi yang disoal oleh rekan itu.

Apa yang dinyatakan Abdul Somad benar kog dalam konteks ini. Salib dalam arti di atas, ketika elit PKS mengatakan toh UAS tidak menyebut nama, jadi benar banget apa yang ada. Memang salib orang Kristiani itu isinya jin. Lihat kisah-kisah di atas. Jika itu adalah salib Yesus, tampilannya tidak demikian.

Mengapa harus sewot, marah, meradang, merasa terhujat, ternista, dan terhina, apakah perilaku sendiri, terutama elit Gereja sudah sebagaimana mestinya? Ini jauh lebih penting, jangan sampai merasa terhina, padahal juga melakukan penghinaan jauh lebih buruk lagi.

Mahatma Gandi pernah mengatakan, beri satu saja teladan orang di muka bumi seperti Yesus, saya jadi Kristen. Artinya kesaksian iman di dunia ini tidak ada yang bisa mendekati Yesus oleh penilaian Gandhi dan itu benar.

Hal ini juga hendak menjawab komentar beberapa hari  lalu yang mengatakan apa harus menyembah kaki orang Kristen dan orang Kristen itu paling mulia, tidak itu dalam artikel yang saya maksudkan, bahwa orang Kristen memiliki kecenderungan untuk berefleksi, memeriksa batin, dan menjadikan bahan celaan itu sebagai kritikan yang membangun dan membangunkan.

Orang toh selama ini memiliki salib, besar, mewah, bahkan mahal. Apakah sudah menjadikan mereka orang Kristen yang baik dan berkualitas? Di sinilah yang menjadi penilaian pribadi dan publik. 

Orang bisa menjadi Kristen yang sejati, bukan hanya posting kata-kata kesalehan atau gambar suci semata, namun juga menghayati salib dalam hidup sehari-hari.

Salib itu sejatinya adalah kehinaan, penghinaan paling parah, sehingga orang trauma. Menjadi mahal, mewah, dan seolah kebanggaan, namun jika jiwanya tidak memiliki roh dari salib untuk apa?

Tugas manusia di dunia ini sederhana, memulaikan Allah Pencipta, dengan mengasihi-Nya dan mengasihi sesama. Nah ketika orang Kristen abai akan kasihnya pada Tuhan dan sesama, apa fungsinya ia diciptakan bukan? Tuhan tidak akan lebih mulai dengan pujian manusia, sama juga Tuhan akan turun kemuliaan-Nya kalau orang menista-Nya kog.

Keteladanan menjadi perwujudan Allah di tengah dunia, dan itulah yang manusia belum bisa sepenuhnya melakukan. Di sinilah peran kemanusiaan menjadi sentral di dalam menghadapi berbagai perbedaan. Menemukan jembatan pemersatu bukan mempertebal tembok pemisah.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun