Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Risma atau Anies Pilihanmu?

5 Agustus 2019   09:23 Diperbarui: 5 Agustus 2019   09:30 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemimpin perempuan, hal yang masih terulang, namun toh masih sangat mungkin menjadi andalan. Sekelas apapun toh kita lebih maju dari Amerikan serikat sekalipun yang merasa  paling demokratis, belum punya presiden perempuan. Kita gubernur banyak, bahkan presiden pun pernah. Isu dan kaitan dengan agama sangat mungkin. Untuk 22 pilkada Jakarta tidak akan besar dampaknya, naun untuk pilpres signifikan.

Pola kerja yang masih mengurusi soal teknis lapangan, namun tidak diimbangi dengan kemampuan fisik, sehinga mudah jatuh sakit akan dijadikan senjaata dalam kampanye. Hal yang wajar dalam kontestasi.

Pengalaman yang "hanya" Surabaya" itu akan terus didengungkan, toh kini pun mulai dengan cukup masif oleh kelompok yang nyaman dengan keadaan sekarang ini.

Keunggulan Anies

Anies telah memimpin Jakarta. Ia membuat jaringan yang cukup kuat. Penting dalam demokrasi adalah jaringan yang luas, namun apakah kuat? Itu persoalan lain. Upayanya cukup  baik hingga kini. Dewan pun sangat puas, maka diam saja.

Pinter berwacana dan mengeluarkan pernyataan dengan retorikan indah, bagus, dan menyenangkan sekilas. Ini penting bagi keberadaan politikus. Bayangkan saja sudah kerja buruk, bicara buruk kan amburadul. Masih bisa meyakinkan banyak pihak dengan kata, kalimat, dan diksi yang menyenangkan. Ini kekuatan utama, sekaligus nanti menjadi kelemahan.

Pendidikan dan pengalaman dari berbagai-bagai jabatan dan pekerjaan serta pendidikan yang mumpuni bisa menjadi potensi di dalam memimpin. Tidak banyak pejabat politik kita memiliki pendidikan mentereng. Luar negeri pula.

Pengalaman sudah di Jakarta tentu selangkah lebih maju dari sekadar walikota Risma. Ini poin cukup penting dan signfikan di dalam berkampanye. Sepanjang kepemimpinannya adem ayem saja, sempritan mau interpelasi pun belum pernah terdengar, artinya potensi lanjut sangat mungkin.

Memiliki pendukung kuat dan cukup fanatis, sayangnya itu juga bisa menjadi kelemahan sangat kuat pula. Jaringan yang dipenuhi oleh kepentingan sesaat, dan itu dominan di lingkaran Anies, hati-hati jika tidak dikelola akan menghancurkan dan malah jadi tidak dapat apa-apa.

Secara survey Anies memiliki posisi sangat strategis dalam banyak hal. Populer, banyak pendukung dan pengagum, pun pemilih juga sangat tinggi. Mengolah ini menjadi penting.

Kepiawaian menjual derita bisa juga menjadi kekuatan yang jauh lebih signifikan. Jaringan yang lemah bisa dikuatkan dengan cara ini, toh sudah berkali ulang politik ini sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun