Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Amien Rais Ketakutan oleh Seretan Eggy Sudjana dan Sorotan Tim Hukum Nasional

16 Mei 2019   09:00 Diperbarui: 16 Mei 2019   09:12 2116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partipasi  yang demikian tinggi, padahal itu adalah libur panjang sebenarnya, toh lebih banyak yang memilih untuk menggunakan hak konstitusional dalam pemilu. Itu juga bisa kog menjadi people power dalam rasa positif. Orang berbondong-bondong untuk memilih dan mempercayakan pilihannya pada pasangan yang memang terbaik, baik itu 01 atau 02. Dan benar sudah terjadi.

Berkali-kali ungkapan  ini ada dalam artikel, tunjukkan satu saja alasan yang mendasar, minimal berdasar mengapa Prabowo pasti menang atas Jokowi. Satu saja, tidak usah banyak-banyak. Hampir lima tahun hanya mengembangkan wacana dan narasi antitesis Jokowi. Apa yang dilakukan Jokowi dibantah, dijelek-jelekan, dan sama sekali tidak memberikan gambaran apa yang lebih baik dari itu. Kog  tiba-tiba mau menang.

Modal awal, modal pilpres 2014 malah akan cenderung turun. Mengapa? Ya karena orang enggan memilih orang yang tidak jelas. Kebersamaan dengan orang yang sama tidak jelas juga. Padahal rivalnya sangat gamblang dalam banyak hal, terutama kinerja. Kinerja yang jelas di depan mata, hanya mau disingkirkan oleh wacana, tudingan, dan hasutan dan kebanyakan oleh barisan sakit hati.

Kini, Kemenko Wiranto mengeluarkan gagasan dan banyak didukung akademisi, untuk mengurangi keriuhan dan kesewenang-wenangan elit di dalam mengeluarkan pendapat. Sangat patut memang negara melindungi harkat dan martabat seluruh warga negara termasuk presidennya. Jangan kemudian menjadikan itu sebagai tudingan pembatasan berpendapat.

Tentu saja tim ini hanya sementara, menjadi  tim semata mengawal ketika lambe elit sudah mulai tertib, tentu tim ini akan selesai, bubar dengan sendirinya. Tim ini lahir karena banyaknya elit yang tidak mau tanggung jawab atas ucapannya. Ketika polisi menegakan hukum akan dibalas kriminalisasi, pembungkaman, dan seterusnya.

Kalau tidak bersalah, mengapa harus meralat atau mengganti istilah pp dengan kr? Artinya Sebenarnya sudah tahu namun melanggar itu karena lemah penegakan hukum. Syukur bahwa Amien Rais akhrinya sadar bahwa ia sudah sepuh, waktunya berubah dan menjadi teladan bagi anak bangsa.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun