Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Narasi Kecemasan Vs Narasi Harapan untuk Pemilu 2019

17 April 2019   10:25 Diperbarui: 17 April 2019   13:05 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Narasi Kecemasan vs Narasi Harapan untuk Pemilu 2019

Cukup was-was dan ada rasa wah bisa lama di TPS ini. Apalagi berseliweran di semua grup percakapan. Termasuk yang pribadi. Lebih menambah was-was itu teman yang sama sekali tidak bicara politik mengirimkan pesan, dan itu logis juga.

Pagi hari, pas bangun, aktivitas harian lingkungan relatif sama, hanya lebih lengang karena yang kerja pabrik dan sekolah libur. Yang lain-lain masih sama. Penjual ikan di pasar, pedagang tempe, penjaga burung di sawah yang mulai berbulir masih sama. Masjid yang biasanya bersaut-sautan dengan pengajian, hari ini juga tenang saja.

Apa yang seolah panas, akan ada aksi ini dan itu tidak terjadi. Dan benar isu akan ada sebentuk "sabotase" dengan menduduki TPS tidak terbukti,  perbincangan selanjutnya dengan beberapa rekan di tempat atau TPS lain pun relatif sama. Tidak semengerikan desas-desus yang beredar.

Pengalaman pemilihan luar negeri yang cukup heboh juga menjadi tambahan peringatan untuk lebih perhatian dan tidak menunda-nunda tanggung jawab, hak sekaligus kewajiban sebagai warga bangsa yang baik.

Pelaksanaan pemilihan berjalan sangat lancar. Memang kendala ada pada pemilih sepuh yang sangat kesulitan dengan banyaknya pilihan dan lembaran yang cukup luas di dalam bilik yang terbatas. Ini hal teknis semata.  Secara umum kekhawatiran itu tidak terjadi.

Beberapa hal yang mendasari kewaspadaan tinggi adalah:

Ajakan untuk ibadah pagi bersama langsung menuju TPS dengan asumsi bahwa pemilu kali ini demikian banyak coblosan dan ribet dengan 4-5 kartu, dan dihitung-hitung sekian menit kali sekian orang pasti tidak akan bisa selesai. Sangat logis dan sangat mungkin demikian.

Ditambah dengan informasi pelaksanaan beberapa pemilu luar negeri memang demikian. Upaya  pemilih untuk datang tidak bisa terakomodasi dengan baik. Toh ini tempat dan konteks juga berperan, bahwa itu potensial terjadi, iya.

Ajakan membuat dapur umum, berkaitan dengan point awal di atas menemukan titik temunya. Agar pendukung bisa mengantre dengan leluasa, disiapkanlah makan pagi, bahkan mungkin makan siang sekalian. Sepanjang amatan langsung dan juga beberapa perbincangan hal itu tidak terjadi.

Adanya ide menduduki TPS dengan masif juga tidak terjadi, sependek amatan dan juga perbincangan di berbagai TPS yang telah rekan lakukan. Cenderung aman, lancar, dan berjalan dengan baik.  Hingga tiga jam waktu TPS bukan masih lancar-lancar saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun