Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Prestasi Asian Games, Pencitraan dan Konsekuensi Logis atas Kinerja

1 September 2018   17:00 Diperbarui: 1 September 2018   16:59 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hal positif ini biar saja jika ada yang memang bermental inferior dengan hanya melihat atas protes dari cabang pencak silat karena sapu bersih, nyatanya Vietnam juga kebagian. Ada yang mengatakan tidak respek atas capaian ini, itu juga pilihan yang masih perlu juga melihat bagaimana tuan rumah dari negara lain yang juga mendapatkan "keuntungan" tertentu.

Sangat susah membayangkan bagaimana riuh rendahnya cemoohan, jika Asian Games ini gagal dan hanya mendapatkan sedikit emas, diprotes sana-sini baik karena buruknya perilaku pengadil, panitia, makanan di wisma atlet, dan seterusnya dan seterusnya. 

Apa yang disampaikan secara negatif sepanjang gelaran ini kog memiliki aroma dan kecenderungan kalau sebatas iri. Sebenarnya tidak perlu iri atas hasil yang menjadi tuaian Jokowi.  Konsekuensi logis atas upaya kerja keras, kerja cerdas, dan tidak kenal takut.

Jelas sebenarnya bahwa hasil hari ini, merupakan kerja bareng. Kitab Suci mengatakan, ada yang menuai, ada yang menyiram, dan jelas akan ada yang menuai. Jadi memiliki peran masing-masing. 

Bisa dibayangkan jika Bung Karno dulu, ingah- ingih, takut-takut menjadi tuan rumah, ya kita tidak akan memiliki Istora yang hingga hari ini masih bisa menjadi saksi bisu keberanian itu.

Capaian hari ini bukan untuk bergaya, merasa berjasa dan kerja sendirian, sepakat dengan apa yang dinyatakan Jonatan Christie, ketika turun dari podium, bukan lagi juara. Di sini kedewasaan termasuk untuk politikus, jika hari ini menjadikan Jokowi mendapatkan point bagus, nanti suatu waktu bisa seperti China merajai di mana-mana, olimpiade bisa bersaingi dengan USA, Rusia, Korea Selatan, Jerman,  juga ada peran keberanian hari ini. 

Apakah itu olimpiade terdekat, atau masih jauh, semua ada di tangan bangsa ini sendiri. Jelas waktu itu, bisa saja masih Jokowi atau orang lain yang mendapatkan penghargaan dan dicatat sebagai sejarah.

Pembinaan olah raga dan pemerintahan itu sebuah kesinambungan. Peran banyak pihak, jadi tidak ada yang lebih diuntungkan atau dirugikan di sana. Semua berjasa dan semua mendapatkan penghargaan sesuai porsi masing-masing.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun