Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Minggu Pagi, 13 Mei, Dua Keluarga Mempersiapkan Diri Menuju Surga

16 Mei 2018   19:40 Diperbarui: 16 Mei 2018   19:55 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sesuai rencana, nanti Bunda dan Rani-Rini Ayah drop ya, jalan sebentar dan semua selesai, kita sampai surga....." kata Ayah yang demikian berbeda, penampilan pun sangat berbeda dengan hidup harian kami.

"Rani, Rini, kita mau ke mana? " tanya Bunda dengan lembut sambil membetulkan "sabuk" di pinggang Rani.

"Surga, Bunda...."

""Iya Bunda, surga yang bebas untuk bermain sepuas hati...."

Hari masih cukup pagi, parkiran gereja St. Paulus masih cukup lengang, Papa leluasa memilih parkiran. Baru saja mobil berhenti, Kak Paul sudah membuka pintu dna lari, menuju sakristi untuk memilih baju misdinar favoritnya. Ia berlari secepat kilat, diikuti Ignas dengan kecerian anak-anak di Minggu pagi.

"Selamat jalan Sayang, sampai bertemu di surga, sambil membuka kunci mobil, Ayah melepas Bunda, Rani, dan Rini. Usai menyium tangan Ayah, mereka bergandengan tangan dengan ceria. Berlari-lari kecil. Aneh juga biasanya mereka merasa berdosa menuju gereja, berbeda dengan pagi ini. mereka menuju parkiran gereja dengan langkah bahagia, ringan, dan seolah melayang.

Pada sisi yang tidak terlalu jauh, kakak-beradik, Ignas dan Paul juga berlari seolah terbang, dan tiba-tiba, buummmmmmmmmmmm

Begitu banyak badan melayang dan motor, mobil, dan dahan, berhamburan.

"Kakak,....." rintih lemah Ignas....

Ignas tergeletak dan tidak bergerak lima meter jauhnya dari titik terakhir ia melayang dalam larinya.

Dan, "Kakak, Adik...."jatuhnya Mama, Papa yang masih di dalam mobil hanya diam, tidak berdaya melihat anak-anak dan istrinya tumbang, tanpa tahu apa yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun