Politik itu tidak mesti sama dengan matematis, apalagi demokrasi dan politikus latihan. 2019 secara matematis masih satu setengah tahun lagi. Toh suara untuk kandidatan 2019 sudah nyaring terdengar, bahkan fitnah pun mulai berjalan. Artinya, tinggal sejengkal sudah pilihan lagi. Siapa-siapa yang berpotensi, atau aktual kuat di 2019.
Level teratas jelas Prabowo dan Jokowi
Pemilih fanatis masih terbanyak pada dua sosok itu dengan masing-masing karakter yang sudah terbuka lebar dan dalam. Terlalu jauh juga laju mereka berdua. Seolah mereka sudah setengah jalan, rival yang lain baru mulai pemanasan dan angkat kaki dari start. Hanya mereka berdua kali ini yang memiliki kualifikasi, dukungan, dan popularitas serta dukungan.
Level berikut, bisa karena punya massa atau keinginan
Ada pada sosok Jusuf Kalla dan SBY. Massa mereka cukup kuat dan militan. Pak JK dengan Makasarnya dan faksi Golkar di bawah kendalinya, tidak semua. Pak Beye dengan Demokrat yang militan lupa daratan. Mereka berdua punya peluang di ranah ini, Pak Beye bisa mengalihkan ke AYH atau istrinya, tapi risiko terlalu besar tentunya untuk hal ini. Hampir-hampir tidak ada peluang, sebagai aktus bisa tinggi.
Level  Aktual cukup RI-2
Paling kuat ada pada pribadi Gatot Nurmantyo. Sosok yang dua pihak, pendukung dan seberang pemerintah melirik dengan tajam pada pribadi ini. cukup realistis, tidak banyak main politik, relatif bersih dari kasus-kasus dominan, dan dekat dengan pemerintah kan bagian, tapi dengan kubu sebelah juga tidak menimbulkan resistensi. Untuk RI-1 cukup berat, kendaraan belum ada, pelirik pun sudah punya jagoan kuat.
Level Kuda Hitam
Beberapa nama bisa masuk level ini, Risma, Budi Waseso, Ridwan Kamil, mereka yang ikut meramaikan wacana pilkada Jakarta itu patut dilirik di gelaran 2019. Memang mereka rata-rata lemah dalam kendaraan dan isu politik. Apalagi politik sangat kotor di sini. Catatan untu Budi Waseso tentu soal kekayaan yang banyak dinilai tidak wajar, meskipun perilaku dan kinerjanya patut diapresiasi. Dua walikota itu masih terlalu jauh ke sana. Sosok alternatif sih cukup lah.
Level Ngarep
Banyak bisa disebut. Yusril, tentu sosok ini masih mengharapkan ada pinangan seperti masa pilkada DKI. Meskipun susah dan nyatanya tidak ada yang menyambut, soal keinginan bisa diyakini cukup besar.
