Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anas Urbaningrum dan Pak Beye, Kebo Nyusu Gudel

5 Februari 2017   10:55 Diperbarui: 5 Februari 2017   17:17 5994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anas dan  Pak Beye  Kebo Nyusu Gudel

"1. Ya Allah, bimbing para pemimpin kami untuk 'ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani'."

Kalimat tersebut merupakan falsafah Jawa yang artinya memohon bimbingan agar pemimpin jika di depan memberi suri teladan, jika di tengah pemimpin membaur dengan rakyatnya untuk menyemangati, dan jika di belakang pemimpin memberi dorongan motivasi yang kuat kepada rakyatnya.

"2. Ya Allah, jangan sampai terjadi 'mestine dadi tuntunan malah dadi tontonan'."
 Artinya, jangan sampai yang mestinya menjadi tuntunan malah jadi tontonan rakyat karena perbuatan yang tak semestinya.

"3. Ya Allah, jauhkan kami dari pekerti 'ono ngarep ewuh-ewuhi, ono mburi ngegol-egoli'."
 Artinya di depan menghalangi, di belakang malah menjadi beban.

"4. Ya Allah, ingatkan kami bahwa 'ajining diri ono ing lathi, ajining diri ono ing cuitan'."
 Artinya, harga diri itu ada di ucapan, harga diri itu ada di kicauan.

"5. Ya Allah, jauhkan para pemimpin kami dari 'JARKONI biso ngajar ora biso nglakoni'."
 Artinya, bisa mengajari, tetapi tak bisa melakukan apa yang diajarkan.

"6. Ya Allah, jangan lupakan kami dari petuah leluhur 'ojo metani alaning liyan'."
 Artinya, jangan mencari keburukan orang lain.

"7. Ya Allah, jangan ubah 'lengser keprabon madeg pandhito menjadi lengser keprabon madeg CAKIL'."
 Artinya, setelah berkuasa berubah menjadi orang yang terhormat, setelah berkuasa menjadi orang yang buruk.

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/01/24/diduga-untuk-sindir-sby-anas-urbaningrum-nge-tweet-panjang-dalam-bahasa-jawa?

Soal cuitan politik atau bukan tentu hanya Anas yang tahu, nyatanya dia berkicau usai Pak Beye “berdoa” soal keadaan yang Pak Beye katakan negaranya dipenuhi pemfitnah. Bisa juga politis bisa tidak, kan banyak yang mengatakan bahwa itu budaya Jawa yang memiliki falsafah yang mendalam dan penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun