Mohon tunggu...
Candra
Candra Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Duc In Altum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Ulos Batak Toba

28 Januari 2023   14:15 Diperbarui: 28 Januari 2023   14:21 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mendengar suku Batak Toba, terlintas dalam benak kita ciri khasnya yaitu "ulos". Jadi, di mana ada orang Batak Toba di situ ada ulos. Ulos sangat penting dan bermakna bagi orang Batak Toba. Apalagi kalau dalam upacara adat, ulos menjadi tanda dan simbol yang sangat istimewa, dan wajib ada. 

Secara harafiah ulos berarti selimut atau kain yang digunakan untuk menghangatkan badan. Di Pulau Samosir, dengan cuaca yang dingin sangat cocok ulos digunakan untuk menghangatkan badan. Pelindung tubuh dari musim dingin. 

Orang Batak percaya bahwa kehangatan dari ulos mampu menghangatkan jiwa. Jiwa menjadi semakin hangat, bila dari pihak yang lebih tinggi strukturnya dalam dalihan na tolu memberi ulos kepada seseorang. 

Lebih jauh lagi, dalam pemahaman orang Batak Toba, sumber kehangatan berasal dari tiga elemen yakni, pertama, matahari sebagai sumber kehangatan dalam kehidupan manusia dengan lingkungan hidup, kedua, api sebagai sumber kehangatan dalam kehidupan tubuh jasmani, ketiga, ulos sebagai sumber kehangatan spiritual kekerabatan sesama orang Batak Toba yaitu dalihan na tolu. 

Pada awalnya ulos hanya dibuat untuk keperluan sendiri atau keluarga, makanya hampir setiap keluarga pandai menenun ulos. Ulos biasanya dibuat dari kapas atau benang rami, kemudian ditenun dengan alat yang telah disesuaikan untuk membuat ulos yang digerakkan dengan kedua tangan dan kaki. 

Untuk mendapatkan ulos yang bagus, indah, dan lembut, dibutuhkan kesabarann, ketekunan, citarasa seni, dan pengabdian. Sebab untuk dapat menghasilkan sesuatu yang sempurna membutuhkan pengorbanan dan kesabaran. Untuk membuat sehelai ulos dibutuhkan ribuan benang yang beraneka ragam warna.

Selain difungsikan sebagai penghangat badan, ulos juga biasanya sebagai hadiah yang diberikan oleh pihak hula-hula kepada pihak boru sebagai ungkapan kasih dalam setiap peristiwa ritual Adat Batak Toba. 

Ulos juga mempunyai nilai lain yakni, religius, untuk memohon kepada Tuhan semoga yang memakai dan menerimanya dikaruniai anak, harta, kekuasaan, kesehatan, dan lain-lain, nilai sosialnya supaya dari pihak boru menghormati hula-hulanya, sebagai sumber berkat, kemudian nilai ekonomisnya dapat diperjual-belikan sebagai mata pencarian, dan sebagai cendra mata yang diberikan kepada teman, tokoh adat, pejabat pemerintahan, juga tamu negara sebagai bentuk rasa simpatik dari yang memberi.

Jenis-jenis ulos yakni:  Ulos Ragidup, kata ragi artinya corak, sedangkan ragidup berarti melambangkan kehidupan, hal itu dilihat dari corak-corak motif nya, dan warnanya yang seolah-olah benar-benar hidup. 

Kelas ulos ini lebih tinggi karena juga pembuatannya yang sangat sulit. Ada tiga bagian dalam ulos ini seperti, dua sisi ditenun sekaligus, dan satu bagian tengah yang ditenun tersendiri, itu sangat rumit. Ulos ini dipakai pada saat acara perkimpoian yakni, orang tua pengantin perempuan memberikan ulos ini kepada ibu pengantin lelaki. 

Ulos Ragihotang, hotang artinya rotan. Biasanya dipakai saat upacara kematian, yang digunakan untuk mengafani jenazah juga untuk membungkus tulang belulang saat upacara penguburan kedua kalinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun