Mohon tunggu...
bonaaa
bonaaa Mohon Tunggu... Buruh - your future...?

Hanya orang yang doyan ketak ketik nda jelas

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sekelumit Kisah Laga PSG Vs City, dari "Pesakitan" Menjadi Pemenang

1 Mei 2021   21:23 Diperbarui: 1 Mei 2021   21:42 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yuk mengisi kegabutan setelah buka puasa dan teraweh hari ini, kita ulas sedikit pertandingan antara PSG dan City beberapa hari lalu, kok saya masih agak penasaran ya, mengapa PSG dengan trio mautnya bisa kalah. hehehe, buat fans PSG, saya mau disclaimer dulu kalo saya bukan fans City dan bukan pembenci PSG. Ulasan ini hanya berdasarkan perspektif saya pribadi, tujuannya hanya sekedar mengisi kegabutan di malam hari hehehe.

Yuk mulai yuk...
Laga Manchester City vs PSG terbilang cukup menarik di Semifinal pertama Liga Champions 2021 dibanding Chelsea Kontra Real Madrid sehari sebelumnya. Saya sudah menduga bahwa pertandingan ini akan terjadi sedikit lebih sengit. Maklum saja dua klub ini adalah klub yang sama-sama sangat haus gelar si "kuping besar". Baik PSG dan M.City belum pernah sekalipun meraih gelar bergengsi ini.

Apalagi PSG sang "pesakitan" musim lalu tentu tak ingin mengulang kesalahan yang sama dengan hanya menjadi pelengkap di kompetisi ini, sedangkan City yang saat ini dalam komando penuh dari tangan dingin the exceptional Pep Guardiola. Dia pernah mencicipi bagaimana nikmatnya juara di ajang bergengsi ini, tentu bukan hal yang sulit bagi Pep untuk memberikan tips & trick bagi klub yang dibelanya saat ini.

Di babak pertama pertama jual-beli serangan terjadi biasa-biasa saja tidak ada yang mencolok, keduanya terlihat masih meraba masing-masing kekuatan lawan. Beruntung PSG dapat unggul cepat  di menit 14 melalui sundulan Marquinhos berkat sepak pojok Di maria. Babak pertama berakhir 1-0 untuk keunggulan PSG.

lagi-lagi Di maria menunjukan magisnya dengan selalu memanjakan partnernya, umpannya tak pernah usang. Berbicara klub, andai saja hingga saat ini Di maria masih satu tim dengan Messi atau Ronaldo, saya yakin deposit gol mereka pasti tak akan pernah habis, atau bahkan akan melewati rekor-rekor gol fantastis seniornya.

Masuk di paruh kedua, City mampu mendelay permainan dan sedikit demi sedikit keluar dari tekanan, tak nampak City sedang bermain di kandang lawan. Instruksi yang diberikan Pep seolah diamini anak buahnya di lapangan.

kesalahan-kesalahan mendasar yang cukup sering dilakukan pemain belakang PSG semakin menambah kepercayaan diri City. seolah tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, umpan lambung Kevin De Bruyne pada pemain depan City ternyata dapat di konversi menjadi gol  pada menit ke 62, umpan-umpan seperti ini memang kerap kali dapat mengecoh penjaga gawang. Kiper sekaliber Keylor Navas sudah menjadi korbannya.

1-1... 

Setelah kedudukan sama kuat, City sama sekali tak memberi ruang bagi PSG untuk melancarkan serangan dari sayap maupun dari tengah. Neymar dan Mbappe dikunci, tak ada ruang bagi mereka. Neymar yang acap kali "melecehkan lawan dengan skill memukaunya dan Mbappe yang pandai mencari ruang dengan Sprint kencangnya tak nampak di pertandingan ini.  

Setelah serangkaian panjang penguasaan bola yang dilakukan City, akhirnya Gol kedua dari City lahir pada menit 70. Berawal dari pelanggaran yang dilakukan Gana terhadap Foden, Mahrez mengesksekusi bola dengan sempurna, gol Mahrez ini pun mengingatkan saya pada gol CR7 saat Real Madrid vs Sporting Lisbon pada fase grup Liga Champions tahun 2016. Gol yang unik, bola Persis melewati celah pinggang pagar betis pemain dan meluncur deras ke gawang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun