Mohon tunggu...
Patrick Valdano Sarwom
Patrick Valdano Sarwom Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa ilmu komunikasi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD" Yogyakarta

Menulis, Membaca serta mengembangkan intelektual

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebuah Bangsa Berawal dari Seorang Perempuan yang Kuat Membangun Keluarganya

5 Maret 2023   23:05 Diperbarui: 7 Maret 2023   10:34 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta exposure to Raja Ampat dari Stube HEMAT Yogyakarta berkunjung ke Pulau Doom untuk menikmati indahnya suasana Pantai Doom yang sejuk dengan angin sepoi-sepoinya, serta kenikmatan ikan bakar dengan khasnya sambal dabu-dabu Pulau Doom, ini menjadi suatu kenikmatan yang tidak bisa dilupakan.

Pada saat bersantai dipinggir pantai Pulau Doom datanglah sebuah perahu motor tempel (PMT) di pinggir Pantai Doom dalam perahu tersebut ada dua orang pasangan suami istri yang sedang sibuk untuk menjajakan beberapa buah kelapa mereka yang akan dijual ke Restaurant.

Dokpri
Dokpri

Perempuan berkulit hitam manis dan mempunyai rambut ikal ini bernama mama (ibu) Ina Klawen yang berasal dari pulau Soop, Distrik Sorong Kepulauan, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. 

Mama Ina pekerjaan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga dan seorang perempuan kuat yang berjualan kelapa muda menggunakan perahu melewati lautan, dalam seminggu mama Ina bisa menjual kelapa muda sebanyak dua kali ke Restaurant yang menjadi tempat langganan perempuan Papua ini untuk menawarkan jualannya. Tetapi biasanya mama Ina berjual di pasar Rufei Kota Sorong, ucapnya.

Ia berjual dengan menggunaka perahu motor tempel yang dikendarai oleh suaminya, dalam perjalan untuk berjualan kelapa muda terkadang ia mengalami terpaan gelombang (badai kencang) di tengah laut, namun tidak mematahkan semangatnya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga sebab dengan berjualan ia dapat menghidupi keluarga dan bisa membayar biaya sekolah anak-anaknya.

Perjuangan seorang perempuan kuat yang mempunyai semangat yang terlihat dari kelopak matanya yang tajam untuk menatap hari besok, dengan menggunakan perahu motor tempel (PMT) menyeberangi lautan untuk mendapatkan sepeser rupiah untuk menghidupi keluarga.

Semangat ini terasa kuat pada saat mama Ina mengatakan, "Memang gelombang namun bagaimana lagi? Harus tetap berjualan," ucap mama Ina. Dari sini kami merasakan cinta seorang perempuan tulen kepada anak-anak dan suaminya yang luar biasa yang tidak bisa diukur.

Perempuan yang berusia 40an tahun ini mempunyai spirit yang kuat untuk membangkitkan ekonomi keluarganya.

Dalam berjulan satu buah kelapa yang ia jual bernilai Rp10.000 tetapi kalau pembeli dengan sistem borong maka dua buah kelapa muda dihargai Rp15.000 sehingga dalam seminggu ia bisa mendapatkan uang sebesar Rp250.000, tetapi kalau pada saat bulan Ramadhan maka pendapatan yang diperolehnya bisa mencapai Rp500.000.

Usaha kelapa muda ini mendorong perekonomian keluarga, dengan demikian usaha ini akan menjadi peluang ekonomi masyarakat. Namun kalau kelapa muda ini bisa dikelola menjadi produk yang lain akan mempunyai nilai tambah yang sangat tinggi dari sinilah yang harus ada pengembangan sumber daya manusia agar dapat mengelola potensi yang ada disekitar kehidupan masyarakat terutama anak mudanya yang harus bangkit, sehingga mempunyai tidak ada ibu-ibu lagi yang berjual kelapa menyeberang lautan, namun bisa dikelola di tempat mereka masing-masing untuk menjadi produk yang dapat dijual ke BumDes setempat.

Peserta Exposure to Raja Ampat dari Stube HEMAT Yogyakarta melihat sumber daya alam yang sangat melimpah di daerah kepala burung ini lahirlah semangat untuk share ilmu kepada masyarakat agar dapat mengelola sumber daya alam yang ada ditempat mereka masing-masing.

Dari sebuah pertemuan yang singkat dengan Mama Ina mendorong kami untuk bersemangat belajar untuk membangun Papua dan Indonesia yang lebih maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun