Mohon tunggu...
Patricia NoviantyRura
Patricia NoviantyRura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Katolik Darma Cendika-Surabaya

Hobi: bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Percaya Diri Penggunaan Bahasa Indonesia Era Globalisasi

14 Maret 2023   15:28 Diperbarui: 14 Maret 2023   15:37 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita sudah mengenal bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional bangsa Indonesia. Tetapi mengapa kita masih belum percaya diri untuk menggunakan bahasa Indonesia, padahal sebenarnya tidak ada salahnya jika kita menggunakan bahasa Indonesia untuk berbicara dengan seseorang. Memang pada era globalisasi sudah mulai masuk bahasa asing diantaranya bahasa inggris, bahasa korea, dan sebagainya, namun kita harus sadari bahwa kita warga negara Indonesia tidak boleh mencampur aduk bahasa- bahasa yang kita gunakan agar bahasa Indonesia tetap lestari sebagai bahasa persatuan kita.

Bagaimana cara agar bahasa Indonesia tetap lestari sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia? Sejak kita masih kecil pasti sudah diajar oleh orang tua kita untuk berbahasa daerah di tempat lahir masing-masing. Namun di luar itu, kita juga pasti diajari berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar meskipun kadang-kadang kita salah mengucapkan tetapi orang tua masih terus melatih kita untuk berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar hingga kita bisa. Itulah salah satu contoh cara melestarikan bahasa Indonesia yang dilakukan oleh orang tua kepada anak.

Kita juga sebagai bangsa Indonesia harus tetap melestarikan  bahasa Indonesia. Jangan sampai kita yang menjadi penerus bangsa Indonesia justru tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena di era globalisasi sekarang ini, sudah sangat banyak yang mencampur aduk bahasa-bahasa asing di luar sana. Kita boleh menggunakan bahasa luar tetapi jangan sampai melupakan bahasa persatuan kita yakni bahasa Indonesia.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa bahasa Indonesia resmi sebagai bahasa pemersatu pada 28 Oktober 1928 dan juga resmi dalam pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945 tanggal 18 Agustus. Bahasa Indonesia baku digunakan untuk keperluan penulisan buku,surat kabar, siaran berita televisi/radio dan sebagainya,sedangkan bahasa Indonesia yang tidak baku digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kita tidak wajib untuk menggunakan bahasa baku dalam percakapan sehari-hari namun kita sudah sseharusnya tahu membedakan bahasa Indonesia yang baku dan tidak baku.

 Berbahasa Indonesia yang baik dan benar di tangan milenial pasti sudah sangat sulit untuk diucapkan karena sudah terpengaruh oleh bahasa-bahasa lain dari luar sana. Namun, kita tidak dapat menyalahkan perkembangan zaman seperti sekarang ini, tetapi kita sendirilah yang harus sadar bahwa kita itu lahir di Indonesia, tumbuh dan berkembang di Indonesia sudah sepantasnya kita wajib melestarikan bahasa Indonesia yakni dengan cara menggunakan bahasa Indonesia yang benar.

Kita sebagai kaum milenial yang menjadi penerus bangsa nantinya, harus mengakui bahwa bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Sudah sepantasnya kita memberikan contoh atau menjadi teladan yang baik dengan menggunakan bahasa Indonesia kepada siapapun itu agar mereka juga bisa mengikuti dan mereka juga akan sadar nantinya bahwa yang kita lakukan dengan berbahasa Indonesia itu sangat baik dan bermanfaat bagi kita dan bagi bangsa Indonesia.

Kita juga harus percaya diri menggunakan bahasa Indonesia. Jangan malu untuk berbahasa Indonesia karena kita tumbuh dan berkembang di Indonesia. "Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa daerah, Kuasai Bahasa Asing".

Patricia Novianty Rura/ 222000023, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Darma Cendika 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun