Mohon tunggu...
Patricia AstridNadia
Patricia AstridNadia Mohon Tunggu... Lainnya - Public speaker, teacher, trainer, psychology, education, content and copy writer

Seorang public speaker di bidang ilmu psikologi, komunikasi dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Kata Psikolog tentang Budaya K-Pop yang Digandrungi Anak Muda

6 Februari 2019   21:45 Diperbarui: 6 Februari 2019   21:50 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Budaya Korea sangat diminati kalangan anak muda Indonesia. Bahkan mereka pun sampai beramai-ramai menonton drama koreanya, mengenakan busana, make up ala artis atau layaknya personil girl band dan boy band Korea. Emangnya budaya Indonesia belum sehitz Korea?

Maka untuk menggali fenomena ini, saya menghubungi pakar psikologi sosial sekaligus dosen psikologi sosial dari Universitas Tarumanagara, Yohanes Budiarto di Fakultas Psikologi, Untar.

Menurut pandangannya ketika  berbicara K-pop, maka hal itu berkaitan erat dengan dunia industri. Yohanes mengungkapkan bahwa data menunjukkan penjualan CD audio para pelaku seni K-POP justru tidak tinggi di negerinya sendiri.

Oleh karena itu, diperlukan kemasan yang tidak hanya menampilkan audio namun juga tampilan video. "Tapi di sini lebih penting bagaimana isi video tersebut ditampilkan. Apa yang dijual dalam video tersebut. Coba lihat bukan hanya musik aja kan. Tapi ada juga gerakan  kompak, dinamis, tertata rapih. Itu menarik," ujar Yohanes.

Terlebih adanya daya tarik fisik dari personil Boy Band maupun Girl Band, teknologi panggung yang keren, kedisiplinan, kecerdasan, dan daya juang yang tinggi dari para pelaku K-POP sendiri.

Industri ini nantinya berimbas tidak hanya pada entertainment digital namun juga berdampak positif pada game-game khas Korea, makanan khas Korea seperti restoran Korea.

Yohanes juga menjabarkan bahwa tidak kalah penting, lembaga bahasa pelatihan bahasa Korea juga terkena dampak dari industri KPOP tersebut.

Lalu mengapa Budaya Korea bisa begitu ngehits? Bahkan dibanding budaya Barat saja Korea masih jadi juaranya.

Yohanes menjelaskan bahwa dari pihak industri K-POP, jelas sekali bahwa pengaruh KPOP diarahkan dalam bentuk gelombang (Hallyu). "Arahnya itu ke arah bukan individu namun nation," katanya.

Akibatnya jelas sekali alasan level pengaruh demam Korea ini bersifat massive, bukan hanya pada kelompok tertentu. Pihak kedua adalah pihak penerima.

Jika ditinjau dari teori atau  perspektif Sigmund Freud, pengaruh yang diterima seseorang dapat membentuk suatu identitas. Identitas sendiri merupakan  proses individu yang mencoba untuk menyatu dengan individu lain, kelompok atau orang yang ditiru atau diimitasi yang berdampak secara emosional dan psikologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun