Musim hujan telah tiba, mendung setiap hari terus menyapaÂ
Rabas jatuh membasahi rintik rindu yang kutabung untukmuÂ
Sisa lipstik masih menempel di pinggir canggir kopi
Disini dingin, tapi tak sedingin kecupan sayang dari dari kedipan mataÂ
Makin malam, makin dingin
Makin menusuk tulang, mendebarkan jantungÂ
Kukira kau akan pulang ternyata kau malah datangÂ
Apa bedanya pulang dan datang? Bukankah semuanya makna hadir?Â
Tidak sayang, itu berbeda.Â
Pulang adalah rumahÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!