Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Momentum Natal: Moderasi Agama Tumbuhkan Persatuan Bangsa

25 Desember 2021   00:44 Diperbarui: 25 Desember 2021   00:45 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : grid.id

Momentum Natal menjadi refleksi kebangkitan persatuan bangsa. Maraknya konflik agama karena sentimen satu pihak dan pihak yang tidak bertanggung jawab mengakibatkan perpecahan antar bangsa. Isu SARA menjadi sensitif untuk diperdebatkan apalagi disinggung pada ranah publik secara masif.  Agama adalah bentuk jalan mulia untuk hidup yang lebih baik. Bagaimana jika agama ternoda oleh sikap yang berbeda? Berbeda bukan lagi menjadi spektrum warna pemersatu bangsa. 

Dogma adalah kesakralan yang menumbuhkan keyakinan dan keteguhan hati. Setiap agama membawa nilai yang fundamental, setiap orang menjadikan agama sebagai ageman didalam mengarungi bahtera kehidupan. Hal inilah yang menjadikan jalan suci agama harus menjadi pedoman dasar. Kuat atau lemahnya ageman akan memunculkan 2 kemungknan yaitu sikap fanatisme dan radikalisme. 

Berbeda adalah fitrah. Perbedaan sebagai bentuk karunia. Telah diciptakan manusia bersuku dan berbangsa. Keragaman dan keberagaman berkah suci yang patut disyukuri. Lambang kerukunan sudah terpatri dalam wujud simbolik Masjid Istiqlal yang berdiri disamping Gereja Katedral di Jakarta. Bagaimana dulu ulama dan pendeta saling bersatu padu meraih tujuan utama yaitu kemerdekaan yang hakiki. 

Paham radikal bukan hanya menjadi ancaman bagi negara. Radikalisme akan mengikis tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai. Sekarang, tujuan terbungkus dalam bentuk spasial, bukan lagi skala global. Tujuan kelompok dan golongan menjadi subordinat kelompok yang tidak bertanggung jawab. 

Kata "moderasi" memiliki korelasi dengan beberapa istilah. Dalam bahasa Inggris, kata "moderasi" berasal dari kata moderation, yang berarti sikap sedang, sikap tidak berlebih-lebihan. Juga terdapat kata moderator, yang berarti ketua (of meeting), pelerai, penengah (of dispute). Kata moderation berasal dari bahasa Latin moderatio, yang berarti ke-sedang-an (tidak kelebihan dan tidak kekurangan).

Moderasi hadir ditengah keterpurukan isu sentimen agama. Berikut ini point penting moderasi beragama wujudkan persatuan yang telah pudar : 

1. Saling Menghormati

Nilai-nilai fundamental sebagai ageman mewujud dalam bentuk tindakan dan wujud nyata. Nilai kemurnian agama bukan hanya wujud nonmateri yang digembar gemborkan dengan segala dalih untuk membenarkan satu atau dua golongan untuk mencapai tujuannya masing-masing. Jika beragama hanya untuk mendapatkan gelar dan jabatan agar dipandang alim, artinya ia menempatkan diri lebih tinggi derajatnya dibanding orang lain dan memiliki kecenderungan untuk merendahkan, menghujat dan menghina dengan membawa-bawa dalil agama dengan pemahaman sepenggal serta tidak utuh. Bahasa kitab yang tersirat, dimaknai dengan lemahnya pemahaman. 

2. Keragaman Adalah Karunia

Moderasi bukan abu-abu, menyatukan unsur fundamental dan memaksakan pemahaman agar diterima, melakukan kekerasan agar diterima secara dogmatis. Moderasi beragama adalah bentuk sikap yang diwariskan turun temurun dan mendarah daging. Bagaimana dulu para leluhur bisa hidup berdampingan dengan damai? Bagaimana karunia titipaan Yang Maha Kuasa harus dijaga dan dipelihara. Bukan mengedepankan agama sebagai senjata bermata dua. Menghancurkan kedalam dan keluar untuk mencapai kepentingan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun