Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kontingensi Bertahan Hidup Saat Erupsi Gunung Semeru

4 Desember 2021   20:11 Diperbarui: 5 Desember 2021   07:19 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : 99.co

Indonesia dilewati oleh jalur api, itulah sebabnya Indonesia memiliki gunung berapi yang aktif dan dapat erupsi sewaktu-waktu. Erupsi terbesar yang pernah terjadi di Indonesia adalah Gunung Tambora pada tahun 1815 dan Gunung  Krakatau pada tahun 1883. 

Erupsi gunung berapi merupakan bencana yang berbahaya yang menimbulkan gempa tektonik, lava panas, lahar dan hujan abu yang berbahaya bagi kesehatan serta keselamatan. 

Dampak lainnya adalah berupa dampak fisik jika kondisi tidak siap siaga saat erupsi, dampak ekonomi, sosial dan kerusakan lingkungan. Salah satu tugas pemerintah menolong warga pada kawasan rawan bencana erupsi gunung berapi melalui transfer pengetahuan dan pendidikan untuk meminimalisasi kerugian material dan nonmaterial. 

Aturan tersebut secara sah tertuang dalam UU No.24 tahun 2007, Kepmenkes No.145 tahun 2007, Kepmen Pertambangan dan Energi No. 1054.K/12/MPE/2000, UU No.36/2009. Aturan ini secara jelas membuktikan keseriusan pemerintah dalam upaya penanganan bencana alam erupsi gunung berapi. Terpapar dengan faktual tentang hak dan kewajiban yang diterima oleh masyarakat terdampak dan penyuluhan terhadap bahayanya bencana alam. 

Beberapa masyarakat lokal masih menjunjung tinggi kearifan lokal di daerah tersebut. Mereka mempercayai mitos tentang letusan gunung berapi bukanlah bencana melainkan berkah dari alam yang patut disyukuri. Salah satunya adalah masyarakat Bromo dan mitos Raden Kusuma. 

Terlepas dari sudut pandang apapun, bencana alam harus diminimalisasi korban jiwa yang berjatuhan. Mengingat kecanggihan teknologi yang sudah dapat dipergunakan mendeteksi erupsi dengan tingkat akurasi yang tinggi. Artinya bencana alam erupsi dapat ditanggulangi sedari dini. 

Berdasarkan aturan perundang-undangan negara, penyuluhan dilakukan oleh beberapa lembaga terkait seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas, PMI, LSM, Donor Agency, BPBD setempat. Penyuluhan dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya gunung berapi, kesiapsiagaan dan penyelamatan diri. 

Pada saat terjadi erupsi lakukan hal ini : 

1. Tanggap 

Saat terjadi erupsi gunung berapi sebaiknya tetap tenang dan tanggap menerima informasi dari media yang dapat dipercaya. Tim mitigasi bencana di pos pengamatan akan menyampaikan kondisi siaga, darurat dan kapan harus evakuasi dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun