Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hargailah Etika Berteman, Karena Kehilangan Teman Lebih Menyakitkan dibanding Kesalahan yang Pernah Diperbuat

20 November 2021   12:21 Diperbarui: 20 November 2021   12:29 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/aryavanshica

Percayalah... Kehilangan Teman Jauh Lebih Menyakitkan Dibandingkan Dengan Kesalahan Yang Pernah Kita Perbuat Terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain. Maka hargailah etika tidak tertulis dalam berteman...

Pernahkah terlintas dalam benak pikiran kita hidup sendiri? Sebatas menunjukkan kita bisa survive sendiri tanpa teman? Atau pernah enggak sih menunjukkan kesombongan dengan bisa melakukan semuanya sendiri? Ilustrasi sederhana tentang riset film berikut ini akan membuka pandangan yang lebih luas tentang keberhargaan teman. 

Film booming tahun 2019 yang dibintangi oleh Joaquin Phoenix sebagai Arthur Fleck. Arthur yang kesepian, tidak memiliki teman dan mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari lingkungannya. Karena latar belakang tersebut, ia menderita penyakit bipolar dan tidak dapat membedakan mana delusi, ilusi dan realitas. Dalam film tersebut, Arthur juga menyampaikan "Orang jahat tercipta dari orang baik yang sering tersakiti". Betapa dukungan dari lingkungan pertemanan, sangat diperlukan untuk kesehatan mental seseorang. 

Film yang dibintangi Tom Hank tahun 2000 berjudul Cast Away. Tom Hank yang berperan sebagai Chuck Nolland terdampar di sebuah pulau akibat kecelakaan pesawat cargo. Disini, ia hanya sendiri dan mencoba untuk bertahan hidup dengan segala cara. Beberapa bulan berlalu, Nolland belum menemukan cara untuk kembali ke negaranya. Nolland merasakan kesepian dan depresi, hingga ia membuka paket yang berisi bola. Bola tersebut diberikan rambut, digambarkan mata, hidung dan bibir yang tersenyum. Setiap hari, Nolland membawa bola tersebut dan mengajaknya bicara layaknya seorang teman. Bahkan ketika bola tersebut terbawa arus air, ia sangat bersedih. Hingga tingkat depresi paling berat yang dialami Nolland ketika bola tersebut jatuh dan hanyut ke laut. 

Film berikutnya adalah Taxi Driver 1976 oleh Robert Danielo mantan veteran perang kesepian. Dalam kesepiannya, ia berusaha mencari teman dengan cara menjadi taxi driver. Ia menjadikan taxi tersebut sebagai temannya yang mengantarkan keliling kota dan merasa bahagia. 

Film Her 2013 yang diperankan oleh Joaquin Phoenik/ pemeran Joker. Film ini berkisah tentang seorang pria yang kesepian meski berada dalam hiruk pikuk kota yang ramai. Ia menjalani kehidupannya sendiri terasa sunyi. Hingga ia membeli sebuah perangkat komputer dan menjadikan komputer itu sebagai temannya. Ia memberikan karakter tersendiri terhadap perangkat tersebut dan diberi nama Samantha. Setiap waktu, ia berkomunikasi dan berbicara dengan Samantha. 

Film selanjutnya adalah Requiem For A Dream pada tahun 2000, berkisah tentang seorang ibu yang kesepian tidak memiliki teman, anaknya memiliki kesibukan sendiri. Sehingga ibu hanya di rumah, menjadikan TV sebagai teman. Bahkan sang ibu sempat berimajinasi jika ia dapat masuk dalam program TV favoritnya.  

Kisah Nicola Tesla dan Merpati yang selalu menemani hingga akhir hayat hidupnya. Sebagaimana dilansir dalam sejarah peradaban manusia, Tesla adalah orang yang memberikan cahaya penerang. Bahkan sebelum ia jatuh miskin dan tinggal di penginapan bersama dengan merpatinya, ia memiliki projek besar terhadap umat manusia yaitu menciptakan teknologi transmisi tanpa kabel/wireless secara cuma-cuma kepada seluruh umat manusia. Sayangnya, belum terwujud proyek tersebut, investor menarik semua dananya.Hal tersebut tidak meruntuhkan niat Tesla untuk mewujudkan mimpi teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dinikmati semua orang murah/tanpa biaya. Tesla menjual seluruh assetnya untuk menjadikan sebuah mimpi menjadi nyata. Belum terwujud mimpi tersebut, Tesla jatuh miskin dan hidup bersama merpatinya. Perjalanan Nicola Tesla sangat panjang, mulai dari pertemuannya dengan Thomas Alfa Edison, J.P. Morgan, Brown, dan George Westinghouse. Ia tetap memiliki prinsip yang teguh untuk menciptakan kemudahan bagi manusia tanpa komersialisasi. Nyatanya, proyek nirkabel tersebut harus ditutup karena kehabisan modal. Teman dan investornya hanya memikirkan sudut bisnis dan komersialisasi. Pada akhirnya, Nicola Tesla memilih untuk menghabiskan masa tuanya bersama dengan teman sejati, merpati yang tak pernah ingkar janji.

Itulah gambaran secara luas tentang keberhargaan teman. Bagaimana seorang teman dapat menentukan pola pikir, menentukan pengambilan keputusan kehidupan, memberikan dukungan baik secara moral maupun mental, memiliki tujuan yang sama. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila kita memiliki teman yang sejalan. Sama halnya dengan Tesla,mungkin jika dulu teman-teman Tesla adalah orang yang sejalan dengan pemikirannya? Kita saat ini menikmati internet secara gratis. Berteman dengan orang-orang bisnis, tentunya otak kita otak bisnis, berteman dengan ilmuwan maka isi otak kita bagaimana mendapatkan ilmu pengetahuan, berteman dengan ahli spiritual maka kita mendapatkan pencerahan, berteman dengan agamais maka kita mendapatkan dogma.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun