Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Sri Patmi: Merengkuh Cakrawala Senja

7 November 2021   19:15 Diperbarui: 7 November 2021   19:18 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih lama kunanti hadirnya hingga tak bersuara 

Langkah letih serasa ingin segera bermuara 

Pada hati yang dulu kutemui sebagai juara 

Pemenang hebat dalam ribuan sayembara 

Apa kabarmu malam ini? 

Gumam hatiku seakan menaruh rasa peduli 

Sudah terbuka gurat senjanya, kau masih bersembunyi 

Sudah tertutup garis cakrawala, kau masih menatap sunyi 

Bagaimana jika kusuarakan aksaraku agar dawaimu berbunyi? 

Kutahu kadang mendung datang untuk mengelabui 

Kaukira hujan pergi tak pernah mendarat lagi 

Kau kira senja telah datang padahal berganti pelangi dalam lazuardi 

Aku disini, menatapmu dalam embun pagi yang telah terkondensasi 

Aku disini, menatapmu dalam dinginnya rintik yang mengejawantah dalam refleksi 

Jangan gusar! Mendung ini sudah reda setelah hujan yang mengguyur menampilkan aksi 

Tengoklah kebelakangmu! Aku berdiri disini untukmu, menjadi anestesi 

Tangsel, 7 November 2021 

Salam, 

Sri Patmi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun