Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Sri Patmi: Kinantan Bermilitan

7 November 2021   16:18 Diperbarui: 7 November 2021   16:21 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu, aku tidak bisa membedakan mana putih dan hitam dalam ingatan 

Hingga waktu menancapkan sebuah keinginan dalam sucinya ikatan 

Aku membaginya dalam dua bagian putih muda dan putih tua yang militan 

Mengaduk cairan ingatan dalam sebuah larutan 

Masih kusimpan bulu kinantan dalam jari manis yang resistan 

Aku tahu ini tidak mudah untuk hati retak yang rentan 

Bahkan sayap kinantan tak mampu menembus awan-awan yang berserakan 

Bulu-bulunya terhempas lepas berantakan 

Kinantan... kau pergi meninggalkan luka yang dibungkus dengan balutan 

Dibalas senyum pilu yang bersambutan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun