Mohon tunggu...
Bias Asa
Bias Asa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya adalah seorang yang punya kegemaran mencurahkan isi kepala juga isi hati dalam tulisan

Kehilangan deskripsi tentangku sendiri, yang ku tau "manusia harus berjalan dititian takdir" dan aku juga manusia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Celak Malam, Puisi Rindu

2 Februari 2019   20:53 Diperbarui: 2 Februari 2019   21:04 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayang,
Temui aku nanti malam
Digerbang antara malam dan pagi aku menunggu

Sayang,
Aku rindu
Mataku telah kulukis garis celak, agar menarik nanti saat kau memandang.

Jangan tak datang sayang
Gerbang malam telah kulukis dengan pena bertinta biru
Agar kau tau..... Malam ini hanya ada kamu dan aku

Mataku telah setajam elang
Dan mata malam telah seindah aku

Kau harus datang sayang
Memandang lekuk rindu yang telah kuukirkan disetiap sudut wajahku
Lalu biarkan aku menyeka rindu.... Tepat didepanmu

Sayang,
Aku rindu

02 Januari 2019
20.50

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun