Selamat malam Sahabatku, sebangsa se penderitaan!
Malam ini, dengan berat hati alias terpaksa saya mengganti photo profil di lapakku. Tentu Sahabat semua kenal dengan Penulis yang selalu meninggalkan jejak Salam bahagia di akhir komentarnya. Beliaulah yang telah Mengancam diriku sedari dulu semenjak saling berkenalan hingga menjadi sahabat lalu menjadi guru.
Sebenarnya saya sangat tidak biasa mengganti profil seperti yang anak-anak atau remaja lakukan pada akun mereka di facebook maupun akun maya lainnya. Semua akun maya saya punya photo profil yang sama dengan harapan, ketika pengunjung melihat profil tersebut mereka segera mengenal diriku tanpa harus melihat nama.
Kegemaran saya untuk tidak menggonta ganti-ganti sesuatu yang melekat pada diriku sudah terbentuk sejak dari dulu. Jadi hampir pasti saya adalah model jadul, pakaian klo gak robek gak diganti, hp atau barang elektronik kalau gak rusak gak diganti. Bukannya pelitloh, tapi rasanya sayang jika barang masih layak pakai kok dipetiemaskan.
Dan tentu saja saya tidak ingin mengganti istri kesayangan maupun anak-anak terkasih.
Aghh... itu tentang diriku kenapa bocor di sini?
Masalah photo pribadi maupun akun terverifikasi secara khusus di Kompasiana menurut saya penting dan tidak perlu disepelekan.
Dan menurut pendapat pribadi saya tentang akun terverifikasi dan photo profil yang sebenarnya adalah sebagai berikut :
1. Kompasianer yang tidak terverifikasi dengan gambar monyet,
dengan begitu saya bebas komentar, toh jika saya porno-sinis tidak ada yang mengetahui diri saya sesungguhnya. Jadi peluang tuk berbohong sangat besar, dan jika urusan pertanggung jawaban hah bodoh amat! atau mungkin sulit dapat scan atau kamera. Tapi setahu aku saya menjamin HP yg dipakainya menggunakan kamera atau setidaknya HP anaknya atau tetangganya yang berkamera.. So?
2. Kompasianer yang tidak terverifikasi dengan photo diri,