Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Politik

No.1 Istri, No.2 Presiden

12 Juni 2014   18:47 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:03 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ramai betul perbicangan menyangkut pemilihan presiden dan wakil presiden yang sesaat lagi digelar. Masing-masing menjagokan pilihan pasangan dengan argumen-argumen yang sungguh lihai sesekali menyatakan bukti-bukti yang diyakini valid dan benar.

Apapun pilihan dan pandangan soal pasangan mana yang didukung dan akan dipilih nantinya, hal penting yang wajib diterima bersama bahwa pilihan boleh beda namun kedamaian, santun, saling menghargai wajiblah kita junjung bersama. Bukankah momen seperti ini penting untuk mulai belajar saling menerima dan bukankah berbeda itu adalah sebuah kekuatan dahsyat?

Ibarat seruling, bagaimana mungkin mengetahui apalagi menikmati lagu yang didendangkan jika nada lobang yang satu sama dengan nada lobang yang lain? Yang mendesak dilakukan adalah menerima kenyataan bahwa serungling punya banyak lubang yang hendaknya dikelola dan menghasilkan nada yang harmoni, nyaman di telinga dan semoga mampu menyegarkan jiwa yang bisa berakibat sehat.

Persoalan pilihan presiden dan wakil presiden menjadi perbincangan semua kalangan termasuk suami istri. Hati-hati lho Paaaa... Kuperhatikan engkau lebih peduli sama presidenmu daripada mengurus istrimu!

Ha... lagi-lagi istri, tidak bisa tenang. Cemburunya masih saja dia pelihara...

Tidak disangkal bahwa banyak orang yang kesulitan menentukan pilihan pada pasangan manakah hendak menusukkan paku. Kenyataannya bahwa kedua pasang calon presiden dan wakil presiden adalah insan terbaik yang dianugrahkan Tuhan kepada bangsa ini.

Mereka adalah putra terbaik yang memiliki kemampuan kepemimpinan, kecerdasan, kebijaksanaan yang jika ditimbang-timbang akan rumit untuk berat sebelah. Masing-masing calon memiliki pengalaman yang menjadikan mereka kuat dan diyakini memiliki kemampuan untuk mengelola, mengarahkan bangsa ini kepada kehidupan yang damai, sejahtera yang bermartabat.

Oleh karena hanya ada satu pasang calon yang hendak memimpin bangsa ini maka dengan segala hormat, pilihan baiknya hanya pada dua insan saja.

Dan seperti anjuran istri, baiknya urusan presiden adalah nomor 2 sementara yang menjadi prioritas adalah membantu, membimbing, menerima istri seperti janji setia saat pacaran maupun menikah. Ini penting sebab istrilah yang senantiasa menguatkan, menasehati, menyediakan, menghidangkan segala kebutuhan untuk tetap kuat dalam melakoni segala tanggungjawab yang sudah diterima.

Dan sebagai laki-laki yang konsisten dan bisa dipercaya, wajib membuktikan bahwa janji setia kepada ibunya anak-anak adalah prioritas dari pada urusan presiden.

Perlu diingat bahwa kita semua ini adalah calon jenazah yang tidak tahu kapan dan bilamana lulus menjadi mayat. Untuk itu setiap saat perlu dimaknai dengan relasi yang berkualitas, bermanfaat terutama istri dan harapannya menjadi inspirasi bagi insan lain untuk menjadi lebih baik.

Itu saja... Salam, terima kasih untuk tidak percaya pilihanku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun