Mohon tunggu...
Daniel Pasedan
Daniel Pasedan Mohon Tunggu... Guru - Berkeluarga, dua anak

Iklas, Jujur, Sederhana, Rajin, Peduli, Suka Berbagi, Cerdas, Berani, Tahu Diri, ... adalah Pondasi Pemimpin yang Dirindukan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Keliru Fatal Pada Debat Capres 2

18 Juni 2014   11:59 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:17 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mencari-cari kekeliruan bukanlah bermaksud memojokkan apalagi menjelekkan si keliru namun bermaksud agar kegiatan berikutnya menjadi lebih baik dan terhormat.

Berjuta pasang mata menyimak debat capres yang diselenggaran oleh penyelenggara dan disiarkan langsung oleh televisi nasional. Beragam rasa dan angan menanti dan menyaksikan debat yang dibalut tema "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial".

Masing-masing pendukung berharap cemas, masing-masing mengusung kepiawaian kandidat yang didukungnya.

Lalu dimana letak kelirunya? Mari kita simak tayangan ulang berikut ini,

fokuslah pada musik pembuka acara dan kemudian bandingkan dengan tayangan berikut ini,

Adakah persamaan yang Anda temukan?
Jika tidak, segeralah close tab ini sebab opini berikutnya tentulah keliru.

Ya... para pecinta game tentu sangat akrab dengan soundtrack dari game Final Fantasy. Soundtrack yang yang dirancang khusus untuk merayakan kemenangan.

Kepada penyelenggara debat, saya ingin mengajukan pertanyaan sebagai berikut:


  1. Apakah tidak ada karya anak bangsa secara khusus karya para komposer musik yang tidak memadai sehingga musik pembuka debat menggunakan karya orang dari bangsa lain? Menurut saya, justru dalam momen seperti ini kekayaan bangsa sendirilah yang diprioritaskan. Sungguh terlalu banyak anak muda yang memiliki kemampuan merancang musik yang berlatar belakang budaya dan ciri khas bangsa Indonesia. Saya sempat mikir, serahkan ke ane dijamin asli dan memuaskan... :P
    Kenapa yah bukan suara merdu angklung, gamelan, kulintang atau jangan-jangan bangsa ini tidak punya ciri khas musik.
  2. Pada bagian manakah tercantum sumber pencipta musik pembuka acara debat?
    Setidaknya menggunakan karya orang lain minimal mencantumkan, menginformasikan sumber atau siapa pencipta dari karya tersebut. Saya mencoba mencari tahu informasi latar belakang penggunaan musik tersebut dan ternyata belum ketemu. Asumsi saya mengatakan bahwa telah terjadi pelanggaran hak cipta sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, secara khusus pasal 15. Semoga saya keliru, sebab saya juga bukan ahli hukum.

Yang saya ingin sampaikan bahwa dalam acara akbar berskala Nasional bahkan ditonton dunia bagian lain, alangkah eloknya jika segala aspek yang dilibatkan dalam acara tersebut adalah karya asli anak bangsa, budaya bangsa sendiri.

Bangsa ini sungguh sudah amat capek menjadi follower! saatnya sekarang kita mulai dengan yang terbaik, bersih, apa adanya, percaya diri, jujur, tidak tamak, sederhana dan segala karakter yang saya yakini akan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terhormat.

Maaf bila ada keliru, ngantuk efek melototin bangsa lain maen bola...


Salam Perubahan dimulai dari diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun